”Kalau dibantu mah gak masalah,” ujarnya, mengindikasikan bahwa kolaborasi antara pihak pemerintah dan masyarakat atau lembaga lain akan sangat membantu.
Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Suryana SPd MMPd, juga menambahkan, beberapa wilayah di Kabupaten Garut memang dikenal rawan bencana, terutama Kecamatan Pasirwangi, Bungbulang, dan Sukaresmi, yang memiliki risiko gempa yang tinggi.
Dengan adanya bangunan sekolah tahan gempa, seperti yang telah diterapkan di dua sekolah dasar di Pasirwangi, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi para siswa.
Baca Juga:Dongkrak Adu Ketangkasan Domba Garut, Pemkab Berencana Bangun Pamidangan Baru, Berapa Dana yang Dibutuhkan?Dampak Penataan Besar-besaran, Jalan Ahmad Yani Garut Lebih Indah, Jangan Sembarangan Buang Sampah!
Suryana menjelaskan, bangunan sekolah yang sudah berusia tua atau lapuk, terutama pada tingkat sekolah dasar, sangat rentan terhadap kerusakan jika terjadi bencana.
Pada akhir tahun 2024, dua sekolah dasar di Kecamatan Pasirwangi, yakni SD 3 dan 4 Barusari, mendapatkan bantuan pembangunan gedung sekolah menggunakan bahan tahan gempa dari blok plastik daur ulang yang diberikan oleh Yayasan Bakti Barito.
Kini, sekolah-sekolah tersebut telah selesai dibangun dan mulai digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sejak Februari 2025. (Agi Sugiana)