Sang pelatih FC Utrecht kemudian menjawab, “Oh Klok ada banyak gelandang di posisi kamu, saya tidak tahu mungkin tidak ya.”
Setelah Marc Klok terima jawaban itu, dia pun pamit dan memilih bermain di Skotlandia.
Terlebih, saat itu, kata Marc Klok, FC Utrecht akan memainkan Marc Klok di Liga 2 Belanda dulu.Setelah itu, mungkin Marc Klok bisa bergabung lagi dengan FC Utrecht.
Marc Klok Bermain di Skotlandia
Baca Juga:Tak Gengsi, Jakmania Ucapkan Selamat ke Persib Bandung: Gua Apresiasi BangetFans Persija Bedah Kekuatan Persib 2 Musim Ini, Hasilnya Sungguh Mencengangkan
Marc Klok saat masih usia 19 tahun dia bermain di Liga Premier Skotlandia.
Dia menjalani debut bersama Ross Country pada 2013 melawan Glasgow Celtics atau Celtics FC.
Marc Klok menghadapi bek atau kapten Liverpool saat ini Virgil Van Dijk.
“Saya debut lawan Celtics lawan Virgil Van Dijk pada 9 November 2013,” ujarnya sambil menunjukkan tato di tangannya.
Namun di sana Marc Klok mendapatkan masalah. Dia tidak diajak bicara sama pelatihnya.
“Sampai saat ini saya belum tahu…” ujarnya.
Pelatihnya saat itu meminta Marc Klok untuk sabar karena masih muda.
Marc Klok pun tidak dimasukkan dalam game plan pelatihnya saat itu.
Baca Juga:Catat, Jadwal dan Rute Konvoi Besar Persib Juara 2025, Ratusan Ribu Bobotoh Akan Birukan BandungKomen-Komen Lucu Bobotoh Saat Persib Juara: Ajak Ngopi Persikmania karena Sesama Macan Harus Saling Menolong
Dia yang dikontrak Ross Country selama 2 tahun meminta diputus kontraknya saat bulan ke-14.
Menganggur 4 Bulan Tanpa Klub
Setelah itu dia menganggur selama 4 bulan karena tidak ada klub.
Saat itu, Marc Klok mengalami depresi, karena masih muda dan memiliki banyak mimpi.
Di sisi lain, dia harus menganggur selama 4 bulan. Tidak punya klub.
Marc Klok saat itu hanya berlatih sendiri.
Dia sempat bermain di fun football. Dia bermain jelek.
Usai itu, dia yang saat itu berusia menjelang 21 tahun, kembali ke mobil karena mau pulang.Di dalam mobil Marc Klok merenung. Terbesit: “Saya berhenti bermain bola.”
Mendengar ucapan Marc Klok yang ingin berhenti bermain sepakbola, ayah Marc Klok ikut bersedih.
“Ayah saya nangis,” kata Marc Klok mengenang.
Karena sang ayah sejak Marc Klok usia 5 tahun sudah mendukung untuk bermain sepakbola.
Klub Bulgaria Jadi Penyelamat Karier Marc Klok