GARUT, RADARTASIK.ID – Pada awal Mei, Kabupaten Garut mulai memasuki masa transisi perubahan cuaca, yang menandai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), curah hujan di wilayah ini mulai menurun, menandakan berakhirnya musim hujan yang cukup panjang. Sekarang, Garut memasuki musim kemarau.
Meskipun hujan masih terjadi sporadis, intensitasnya sudah jauh lebih rendah dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.
Baca Juga:Bupati Garut Ungkap Rencana Revitalisasi Pasar Ciawitali yang Kumuh, PKL Akan Sekalian DitertibkanSoal Program Wajib Militer untuk Anak-anak Bermasalah, Garut Akan Lihat Dulu Daerah Lain Kayak Gimana
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, menyebutkan, hidrometeorologi besar diperkirakan akan berakhir pada bulan Mei, dan wilayah Garut kini memasuki masa transisi cuaca.
Dalam masa transisi ini, BPBD Kabupaten Garut tetap mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan alam.
Aah menekankan pentingnya menjaga alam, terutama dalam hal pelestarian vegetasi yang berfungsi sebagai penyerap air hujan, yang sangat krusial untuk menjaga keseimbangan ekosistem di musim hujan dan kemarau.
Menurutnya, keberadaan pohon-pohon tegakan di lahan yang dikelola harus diperhatikan dengan seksama.
”Ini untuk investasi jangka panjang bahwa ketersediaan air itu didasarkan pada bagaimana kita mengamankan atau menjaga memelihara alam saat ini,” ungkapnya, Selasa, 6 Mei 2025.
Salah satu dampak dari peralihan cuaca ini adalah potensi terjadinya kekeringan pada musim kemarau, yang akan semakin terlihat ketika lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai penyerap air kini beralih fungsi.
Aah mengingatkan, setelah musim hujan, lahan yang tidak dapat menyerap air hujan dengan baik bisa memicu kekeringan yang lebih parah, serta kesulitan masyarakat dalam mendapatkan air bersih.
Baca Juga:Kinerja Summarecon Agung, Laporan Keuangan Q1 2025 Menunjukkan Pertumbuhan yang Kuat?Dapatkan Saldo Dana Gratis dari Involvo Asia, Uang Tambahan Hanya Bermodal HP dan Aplikasi Saja!
BPBD Garut menekankan, siklus cuaca di wilayah ini memang menunjukkan pola yang berulang, di mana musim hujan diikuti dengan musim kemarau yang sering kali disertai kekeringan.
Oleh karena itu, masyarakat Garut diharapkan untuk terus menjaga lingkungan sekitar agar tetap terlindungi dari dampak negatif perubahan cuaca yang tidak terhindarkan. (Agi Sugiana)