GARUT, RADARTASIK.ID – Beberapa waktu lalu, sebuah peristiwa tak terduga terjadi di Alun-Alun Tarogong Kidul, Garut, tepatnya di Jalan Suherman, Kecamatan Tarogong Kaler.
Sebuah pohon tumbang secara tiba-tiba dan menimpa tiga unit sepeda motor.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, mengungkapkan, pihaknya sebelumnya telah melakukan pemangkasan terhadap pohon tersebut sekitar seminggu sebelum kejadian tersebut.
Baca Juga:Bosan ke Tempat Wisata yang Itu-Itu Saja? Curug Cibadak di Garut Siap Jadi Destinasi Favorit Barumu!Pesan Khusus Bupati Garut kepada Jemaah Haji yang Berangkat Diiringi Suasana Haru dan Hujan
Pemangkasan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi potensi bahaya dari dahan pohon yang rentan jatuh.
Selain itu, Jujun juga menjelaskan, pihaknya telah rutin memangkasi pohon-pohon yang berada di jalur kabupaten untuk menjaga keselamatan para pengguna jalan.
Namun, menurutnya, pemangkasan ini hanya berlaku untuk pohon-pohon yang berada di wilayah kabupaten, sementara untuk pohon yang ada di jalur provinsi dan nasional, kewenangannya terletak pada pihak lain. ”Kita bagi tugas sesuai kewenangan,” katanya pada Minggu, 4 Mei 2025.
Meski telah melakukan langkah antisipasi, kejadian pohon tumbang di alun-alun tersebut tetap terjadi di luar prediksi mereka.
Jujun mengungkapkan, meskipun pohon tersebut telah dipangkas dengan tujuan mengurangi risiko bahaya, pihaknya masih belum memiliki alat yang dapat mendeteksi kekuatan fondasi pohon, apakah masih stabil atau tidak.
”Kita hanya mendeteksi penilaian daripada pohon itu mulai dari permukaan ke atas,” jelasnya.
Pemantauan tersebut mencakup pemeriksaan terhadap tingkat keropos dan kemiringan pohon yang bisa mengganggu lalu lintas.
Baca Juga:Kelakuannya Kayak Domba! Sepasang Pelajar Mesum di Masjid Garut, Ini Kata Kapolsek dan MUIKeliling Jabar Bersama Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana: Kajari Garut Hadapi Pemberitaan Tak Profesional
Jujun juga menyatakan, ke depan, pihaknya berencana untuk melakukan pengadaan alat deteksi untuk memantau fondasi pohon lebih mendalam.
Alat tersebut diharapkan bisa memberikan informasi lebih komprehensif mengenai kondisi pohon, mulai dari akarnya hingga ke atas.
Namun, kendala terbesar yang dihadapi adalah biaya alat deteksi tersebut yang cukup mahal, dan hingga kini belum ada anggaran yang disediakan untuk pengadaannya.
Ke depannya, DLH Kabupaten Garut berharap agar proses penilaian kondisi pohon dapat dilakukan dengan lebih menyeluruh.
Dengan adanya alat pendeteksi yang dapat mengukur kedalaman fondasi pohon, pihaknya berharap bisa lebih meminimalisir potensi pohon tumbang yang membahayakan pengguna jalan.