Lewati Tiga Kali Azan, Audiensi Terlama Dalam Sejarah Kota Tasikmalaya!

audiensi di bale Kota tasikmalaya
Audiensi HMI dan PMII di Bale Kota Tasikmalaya hingga malam, Jumat 2 Mei 2025. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jumat 2 Mei 2025, menjadi catatan tersendiri di Kota Tasikmalaya. Sebab di hari tersebut terjadi audiensi massa terlama dalam sejarah selama Kota Resik berdiri.

Bagaimana tidak, selama hampir 7.5 jam puluhan aktivis mahasiswa menggelar audiensi terbuka dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya di halaman lapang upacara Bale Kota.

Audiensi sendiri dimulai sejak pukul 13.00 dan berakhir pada jam 19.30 WIB. Sehingga audiensi tersebut melewati tiga kali azan, dan harus tidak kali break (istirahat) untuk terlebih dahulu melaksanakan salat Ashar, Magrib dan Isya.

Baca Juga:Viman Ajak Siswa SD Nagarawangi Hidup Bersih di Hari Pendidikan NasionalPemkot Tasikmalaya Pastikan Bakal Aktif Promosi Potensi Daerah di Apeksi 2025 Surabaya

Lapangan upacara yang biasanya digunakan untuk kegiatan seremonial, siang itu berubah menjadi forum terbuka — tempat ‘dipoyannya’ para pejabat, mulai dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, Kapolres Tasikmalaya Kota, Sekda hingga para Kepala Dinas di bawah terik matahari Kota Tasikmalaya sekitar 23 derajat celcius.

Sebelum audiensi dimulai, para pejabat diabsen satu per satu oleh mahasiswa, layaknya persiapan sebelum mata pelajaran dimulai di kelas.

Semua dipanggil namanya dan diminta hadir secara langsung di lapangan. Aksi ini menciptakan suasana tegang namun simbolis, menggambarkan semangat transparansi dan pertanggungjawaban publik.

Para pejabat itu lalu duduk berjajar di atas rumput hijau, bersiap menerima berbagai pertanyaan kritis dari mahasiswa. Sebagian tampak serius menyimak dan merespons dengan jawaban panjang lebar.

Namun tak sedikit yang menunjukkan gestur kebosanan—ada yang menguap, memainkan rumput, hingga sesekali mengecek ponsel di tengah forum. Kontras ini memperlihatkan beragam sikap pejabat dalam menghadapi kritik terbuka dari publik.

Audiensi mengalir dari evaluasi kinerja kepala dinas, rencana rotasi dan mutasi jabatan, hingga penilaian atas program 100 hari kerja Wali Kota Viman Alfarizi dan Wakil Wali Kota Diky Candra. Termasuk tuntutan meminta agar Pemkot Tasikmalaya menutup pul Bus.

Mahasiswa juga menyinggung isu lingkungan seperti dugaan pencemaran di wilayah Ciangir, Kecamatan Tamansari, dan mendesak pemerintah bertindak tegas.

Baca Juga:Persiapan Kota Tasikmalaya Jelang Apeksi 2025: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga!Petani Resah, Maling Gabah Padi Makin Gentayangan di Kawalu Kota Tasikmalaya

Menanggapi hal itu, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyatakan bahwa proses evaluasi terhadap para pejabat berjalan sesuai sistem. Ia menegaskan bahwa rotasi dan mutasi menjadi bagian dari upaya perbaikan birokrasi.

0 Komentar