“Kami harus melakukan pengecekan menyeluruh, tidak bisa langsung menyalahkan satu faktor. Apalagi korban tersebar di TK, SD, dan SMP,” tutupnya.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan pemerintah daerah, terutama dalam hal memastikan keamanan dan kebersihan makanan yang disajikan dalam program sekolah. Hasil penyelidikan lanjutan diharapkan dapat segera memberi kejelasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr Heru Suharto, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, ada 27 pelajar yang mendapatkan perawatan di puskesmas.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Pastikan Bakal Aktif Promosi Potensi Daerah di Apeksi 2025 SurabayaPersiapan Kota Tasikmalaya Jelang Apeksi 2025: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga!
“Ada 27 yang mendapatkan perawatan, 9 di antaranya tadi pagi masih dirawat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim surveilans ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lapangan serta mengambil sampel makanan dari program MBG guna diperiksa di laboratorium.
“Hasilnya secepatnya, hari ini mulai diantarkan,” ujarnya. (Ujang Nandar)