Pada event berskala nasional itu, Pemkot Tasikmalaya diisukan membatasi jumlah pegawai yang ikut serta. Termasuk sejumlah talent yang kabarnya sudah siap tempur untuk tampil di panggung nasional itu, kini urung diberangkatkan.
Padahal, sejak awal, event Apeksi ini dirancang sebagai panggung kolaborasi dan promosi antar-pemerintah kota se-Indonesia.
Banyak kota lain seperti Bogor, Bandung, Solo, dan lainnya sudah mempersiapkan gebrakan dan pertunjukan terbaiknya untuk ditampilkan di ajang bergengsi pemerintah kota tersebut.
Baca Juga:Persiapan Kota Tasikmalaya Jelang Apeksi 2025: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga!Petani Resah, Maling Gabah Padi Makin Gentayangan di Kawalu Kota Tasikmalaya
Berbeda dengan kota-kota tersebut, Pemkot Tasikmalaya justru mengambil langkah yang terkesan hati-hati. Bahkan, bisa dibilang terlalu waspada.
Salah satu alasan yang beredar adalah kekhawatiran terhadap kebijakan efisiensi yang belakangan mulai ditekan oleh pemerintah pusat. Isu pembatasan perjalanan dinas dianggap seperti beban tersendiri bagi banyak daerah, termasuk Kota Tasikmalaya.
Meskipun faktanya, sejak awal tahun sampai April ini, Pemkot Tasikmalaya sudah melakukan penghematan cukup ketat di banyak sektor. (igi/red)