CIAMIS, RADARTASIK.ID – Jelang Idul Adha, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dikhawatirkan kembali merebak dan menular dan menyerang hewan ternak kurban. Namun, hal itu sudah diantisipasi Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Ciamis dengan tersedianya 1.500 vaksin PMK untuk hewan kurban.
Kabid Keswan Kesmavet Disnakkan Ciamis, drh Asri Kurnia MP mengatakan, jelang Idul Adha lalu lintas hewan kurban meningkat lagi. Pihakny terus waspada, karena masih ada potensi virus PMK.
“Oleh karena itu, hewan kurban saat ini perlu vaksin PMK. Jadi bagi peternakan atau pembesaran hewan kurban, selain menjaga kebersihan kandang, juga hewan kurban perlu divaksin PMK,” katanya kepada Radar, Rabu (30/4/2025).
Baca Juga:Alex Marquez Rayakan Kemenangan Perdana MotoGP dengan Tes Positif di Jerez, Semakin Menunjukkan KonsistensiHonda Uji Coba Mesin Baru di MotoGP Jerez: Zarco dan Mir Berikan Tanggapan: Belum Bikin Senyum
Lanjut dia, para peternak pun jangan khawatir dengan situasi ini. Pasalnya, dinas sudah menyiapkan ribuan vaksin untuk hewan kurban yang dijual pada Idul Adha nanti.
“Kini ada stok 1.500 dosis vaksin. Utamanya untuk herwan ternak kurban yang baru datang,” ujarnya, menjelaskan.
Sementara itu, kata dia, pihaknya sudah melakukan vaksin PMK terhadap hewan ternak sebanyak 5.000 dosis, Januari 2025. Nantinya ada pengulangan kembali, karena dosisnya berlaku enam bulan.
Selain memperketat lalu lintas hewan dengan melakukan vaksin PMK. Disnakkan juga akan melakukan sosialisasi tata cara penyembelihan kurban sesuai syariat Islam dengan kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ciamis.
“Sebab hewan kurban ini, umur cukup, tidak cacat, sehat, dan penanganan daging kurban yang Asuh (aman, sehat, utuh, dan halal),” katanya.
Termasuk, lanjut dia, akan segera menerjunkan tim petugas pemeriksaan hewan kurban yaitu ante mortem (sebelum pemotongan) se Kabupaten Ciamis. Tujuannya untuk memeriksa hewan kurban terjamin sehat.
“Makanya pedagang hewan korban harus bisa menunjukkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Kalau tidak mendapat SKKH tak layak jadi hewan kurban,” ujarnya, menjelaskan.
Baca Juga:Pebalap Ducati Marc Marquez Kuasai Tes MotoGP Jerez dengan Fokus pada Elektronik, Siap Tatap GP Le MansUsai Tampil Apik di MotoGP Jerez, Fabio Quartararo Puas dengan Tes Motor Baru Yamaha: M1 Makin Lincah
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih selektif memilih hewan kurban. Harus memilih yang sehat dan sesuai syarat,” sambungnya.
Sebegaimana diketahui, hasil pemeriksaan tahun 2024, untuk ante mortem sebanyak 6.197 ekor, pertama ternak sapi yang diperiksa sebanyak 3.407 (yang dinyatakan lolos sebanyak 2.375 ekor dan 1.032 ekor yang tidak lolos. Kedua, (ternak domba yang diperiksa sebanyak 2.032 ekor, yang dinyatakan lolos sebanyak 1.435 ekor dan 597 ekor yang tidak lolos.