Petani Resah, Maling Gabah Padi Makin Gentayangan di Kawalu Kota Tasikmalaya

maling gabah padi di Kawalu Kota Tasikmalaya
Petani tengah mengolah gabah padi kering di tengah sawah, di Kelurahan Leuwiliang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Rabu 30 April 2025. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah petani di Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya mengeluhkan maraknya aksi pencurian padi yang tengah dalam proses penjemuran di sawah.

Hal ini membuat para petani merugi serta resah ketika musim panen padi tiba. Sebab banyak petani mengalami kehilangan gabah padi. Khususnya di sekitar sawah Rancakedung Halang dan sawah Rancaekek.

Seperti diutarakan Ujang (45), dia menceritakan akhirnya-akhirnya pencurian gabah padi marak terjadi diwilayahnya. Terutama ketika musim panen datang.

Baca Juga:Baru 12 Orang Diperiksa Polda Jabar Terkait Hibah 30 Miliar di Kabupaten TasikmalayaPesan H Amir Mahpud: Cecep-Asep Diminta Cat dan Bersihkan Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya!

“Tadi malam Rabu ( 30/4/2025) kembali ada pencurian gabah padi di sawah Rancaekek. Sebanyak 4 karung hilang saat di simpan di sawah,” ujarnya Ujang yang merupakan warga sekitar.

Menurut dia, hilangnya gabah padi itu bukan pertama kali terjadi tapi hampir setiap bulan. Kejadiannya sering terjadi ketika malam hari. “Saya menduga Kemungkinan pencurian ini ada sindikatnya, sebab saya lihat di medsos adanya juga kejadian seperti ini,” terangnya.

Ujang memaparkan warga di sekitar sawah Rancakedung Halang dan Rancaekek, Kelurahan Leuwiliang ini memang sering menyimpan hasil panen gabah padi di sawah.

Karena warga tidak memiliki lahan yang cukup untuk menjemur padi di rumahnya. Sehingga warga terpaksa menyimpan gabah padi tersebut di sawahnya.

“Tapi pagi-pagi hendak digiling, mereka lagi-lagi kehilangan gabah pagi. Bahkan dulu saat hendak diangkut ke penggilingan. Gabah padi itu hilang ketika disimpan di pinggir jalan,”paparnya.

Hal sama dikatakan Dikdik (48), yang berprofesi sebagai petani mengaku jengkel dengan pencurian gabah petani tersebut. Sebab dirinya merugi sampai Rp 4-5 juta.

“Ini hasil kerja keras kami, menanam hingga memanen. Tapi hasilnya malah dicuri orang, saya sangat jengkel,” ungkapnya.

Baca Juga:Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Pembinaan IRH 2025, Diky Candra: Ini Momentum BerhargaPemkot Tasikmalaya Mulai Tata Infrastruktur Pasar Cikurubuk

Dia pun berharap pemerintah maupun pihak berwajib bisa memberikan pertolongan agar memberantas pelaku pencurian gabah padi ini.

“Saya harap pemerintah bisa memberikan kompensasi bagi petani yang kehilangan gabah padi yang dicuri. Serta pihak kepolisian membantu mencari pelakunya,” katanya sambil bertunduk.(k13)

0 Komentar