TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Barisan Pejuang Demokrasi (BAPEKSI) Kota Tasikmalaya bersama warga Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (30/4/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kerusakan parah Jalan Bengkok–Cibatu–Cipeteuy yang sudah berlangsung selama 15 tahun tanpa ada perbaikan berarti.
Sebelum menggelar aksi di Bale Kota, massa lebih dulu melakukan unjuk rasa di simpang jalan Mangin, jalur menuju kampung warga. Di lokasi tersebut, kondisi jalan tampak sangat rusak.
Baca Juga:Baru 12 Orang Diperiksa Polda Jabar Terkait Hibah 30 Miliar di Kabupaten TasikmalayaPesan H Amir Mahpud: Cecep-Asep Diminta Cat dan Bersihkan Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya!
Selain itu, warga berupaya memblokade jalan agar tidak dilalui oleh truk-truk pengangkut pasir.
Kerusakan jalan semakin diperparah oleh aktivitas armada angkutan tambang pasir yang melintas dengan muatan melebihi kapasitas yang diatur dalam undang-undang.
Banyaknya material pasir yang berjatuhan di jalan juga turut memperburuk kondisi infrastruktur.
Dalam orasinya, massa meminta Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, untuk hadir langsung menemui warga bersama perwakilan instansi terkait.
Seperti Dinas PUTR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, DPMPTSP, Satpol PP, hingga pihak kepolisian.
“Kami tak butuh konten lari, kami butuh solusi,” kata Mardi, Ketua LBH BAPEKSI Kota Tasikmalaya dalam orasinya, yang disambut teriakan serupa dari warga.
Aksi sempat memanas lantaran massa tidak diperbolehkan memasuki area Bale Kota. Mereka menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah, dan terjadi saling dorong antara demonstran, yang terdiri dari ibu-ibu, pemuda, serta bapak-bapak, dengan petugas keamanan.
Baca Juga:Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Pembinaan IRH 2025, Diky Candra: Ini Momentum BerhargaPemkot Tasikmalaya Mulai Tata Infrastruktur Pasar Cikurubuk
Aksi ini menjadi bentuk penegasan kekesalan warga atas lambannya penanganan infrastruktur dasar yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat di Kelurahan Sukalaksana.
“Kami berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki jalan tersebut demi keselamatan dan kenyamanan warga,” tegas Mardi.
Warga Kampung Cibatu yang ikut dalam demonstrasi, Radhi Jalaluddin Nazir (28), menyebutkan bahwa kerusakan jalan sudah terjadi selama beberapa tahun.
Ia menuntut perbaikan jalan, mengingat dari generasi ke generasi tidak pernah ada perubahan yang berarti.
“Sudah 15 tahun tak pernah merasakan jalan bagus. Kasihan anak, adik-adik kita, sekolah di kami tiap hari terdampak polusi. Jalan ini jalur hidup, kita sudah tak sabar dan ingin ngopi depan rumah dengan santai. Disebabkan armada yang kelebihan muatan. Aktif 24 jam. Kita minta keadilan, perbaikan mutlak harus diberikan,” beber Radhi. (Firgiawan)