Kepengurusan "Gemuk" KONI Kota Tasikmalaya Kejar Peringkat 10 Besar di Porprov Jawa Barat

Pelantikan pengurus koni kota tasikmalaya, kepengurusan gemuk
43 Pengurus KONI Kota Tasikmalaya dilantik di Hotel Santika Tasikmalaya, Selasa (28/4/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya dilantik dengan komposisi pengurus 43 orang. Jumlah ini hampir 2 kali lipat dari kepengurusan sebelumnya yang hanya 23 orang saja.

Pelantikan pengurus KONI Kota Tasikmalaya ini dilaksanakan di Hotel Santika Kota Tasikmalaya, Senin (28/4/2025). Secara simbolis, Ketua KONI Jawa Barat menyerahkan pataka kepada Anton Suherlan.

Hadir pula Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan serta Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim. Ditambah sejumlah tokoh yang pernah memimpin Kota Resik ini yakni Drs H Budi Budiman dan H Dede Sudrajat.

Baca Juga:Lolos dari Jerat Hukum, 2 Pelajar yang Mencuri Uang Kotak Amal dan Tinggalkan Motor Aerox Mendapat PengampunanRotasi Mutasi Pejabat Menggantung, Kepala Dinas di Kota Tasikmalaya Bakal Tak Fokus Kerja

Ketua KONI Kota Tasikmalaya Anton Suherlan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong prestasi para atlet di berbagai cabang olahraga. Sekaligus, menaikan peringkat di ajang Porprov Jawa Barat. “Kita punya target 10 besar,” ungkapnya.

Terkait jumlah pengurus yang direkrut sebagai pasukan yang membantunya, dia akui bahwa hal itu sebagai salah satu upaya membawa KONI lebih baik. Namun dia tekankan jumlah pengurus yang hampir dua kali lipat ini tidak berarti hambur anggaran. “Tidak terpengaruh dengan banyaknya pengurus, jadi cabor tidak menjadi korban dengan gemuknya pengurus,” ucapnya.

Meskipun begitu, kepengurusan akan terus dilakukan evaluasi untuk mengefektifkan roda organisasi. Sehingga bisa terlihat mana saja pengurus yang punya kontribusi nyata. “Kita awali dengan organisasi yang sehat,” terangnya.

Justru, pihaknya akan membuka ruang komunikasi selebar-lebarnya dengan semua cabor. Khususnya ketika ada kendala ketika menghadapi kompetisi baik untuk kepentingan latihan atau pun operasional. “Jangan sungkan ketika ada keluhan dan masalah terhadap latihan, hayu datang,” terangnya.

Terkait masalah pendanaan, pihaknya juga tidak hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah. Saat ini Anton sudah berkomunikasi dan mengangkat 17 pengusaha sebagai dewan penyantun. “Nantinya ketika dewan penyantun punya dana lebih di perusahaan ada csr yang siap support ke kita,” terangnya.

Namun sebelum itu, tentunya kepengurusan KONI harus mampu menunjukkan keseriusan dalam membina cabor. Supaya mendapat kepercayaan dan dukungan baik moril atau pun materil. “Jangan sampai anggaran yang sudah di support dewan penyantun nantinya malah disia-siakan, jadi kita harus manfaatkan untuk atlet,” terangnya.

0 Komentar