Jelang Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya 2025, Lima Calon Ketua Paparkan Visi dan Misi

kandidat ketua PGRI Kota Tasikmalaya
Salah satu kandidat ketua PGRI Kota Tasikmalaya memaparkan visi misi. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menjelang pelaksanaan Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya tahun 2025, suasana organisasi semakin dinamis.

Salah satu agenda yang menarik perhatian adalah pemaparan visi dan misi para bakal calon ketua, yang diselenggarakan oleh PGRI Cabang Cipedes di Aula Gedung PC PGRI Cipedes pada Senin (28/4/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pengurus ranting, kepala sekolah, serta para calon ketua yang akan bersaing dalam pemilihan mendatang. Ketua PGRI Cabang Cipedes, Aep Saepul Husna SPd MPd, mengapresiasi jalannya acara yang berlangsung tertib dan sukses.

Baca Juga:Baru 12 Orang Diperiksa Polda Jabar Terkait Hibah 30 Miliar di Kabupaten TasikmalayaPesan H Amir Mahpud: Cecep-Asep Diminta Cat dan Bersihkan Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya!

“Seluruh calon, termasuk ketua incumbent, mendapat kesempatan yang sama untuk mempresentasikan gagasan mereka secara terstruktur,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, lima calon ketua PGRI Kota Tasikmalaya menyampaikan visi dan misi mereka, yakni Abdul Palah SAg MPI, Nana Hermawan SPd MMPd, Dodo Agus Nurjaman SPd (petahana), H Cecep Susilawan SPd, MPd, serta Dr Yonandi SSi MT.

Setiap calon diberikan kesempatan secara bergiliran untuk menyampaikan program kerja dan gagasan yang mereka usung. Acara dipandu oleh Dian Sri Herdianti SPd, yang juga menjabat sebagai Kepala TK Nurul Huda Bil Ilmi di Kecamatan Cipedes.

Ia memastikan agar jalannya kegiatan tetap kondusif dan tertib. Pemaparan ini tidak hanya menjadi ajang kampanye, tetapi juga sarana untuk menggali pemikiran mendalam dari tiap calon terkait visi masa depan PGRI.

Melalui sesi ini, para calon menunjukkan komitmen mereka dalam membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Program kerja yang mereka tawarkan pun diuji dengan pertanyaan kritis: sejauh mana inovasi yang mereka ajukan dapat diimplementasikan?

Bagaimana strategi mereka dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan saat ini?

Awalnya, panitia merancang diskusi panel untuk membedah program masing-masing calon. Namun, format tersebut akhirnya diubah menjadi sesi presentasi individu demi menjaga fokus dan efektivitas penyampaian gagasan.

Menurut Aep, perubahan format ini bertujuan agar ide-ide yang dipresentasikan lebih mudah dipahami tanpa terganggu oleh interupsi. Ia juga mencatat bahwa dibandingkan konferensi sebelumnya, atmosfer pemilihan kali ini terasa lebih dinamis.

0 Komentar