TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Yayasan Al-Ruzhan, milik mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, menjadi sorotan publik. Yayasan yang membawahi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ruzhan, serta SMKS dan SMK Al-Ruzhan itu diketahui menerima aliran dana hibah fantastis dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama periode 2020 hingga 2024.
Berdasarkan data dari Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jabar, total hibah yang diterima yayasan tersebut mencapai Rp45 miliar. STAI Al-Ruzhan sendiri merupakan perguruan tinggi yang berlokasi di Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Bantuan untuk Yayasan Al-Ruzhan dimulai pada tahun 2020, dimana SMKS Al-Ruzhan Tasikmalaya menerima hibah sebesar Rp59.400.000 dari Dinas Pendidikan Jabar. Sementara SMK Al-Ruzhan Manonjaya memperoleh bantuan sebesar Rp600 juta.
Baca Juga:Baru 12 Orang Diperiksa Polda Jabar Terkait Hibah 30 Miliar di Kabupaten TasikmalayaPesan H Amir Mahpud: Cecep-Asep Diminta Cat dan Bersihkan Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya!
Pada tahun berikutnya, dana hibah meningkat drastis menjadi Rp10 miliar yang berasal dari Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Gedung STAI Al-Ruzhan, dengan rincian biaya fisik konstruksi sebesar Rp9,32 miliar, perencanaan Rp178 juta, pengawasan Rp300 juta, dan biaya umum Rp196 juta.
Berturut-turut pada 2022 dan 2023, Biro Kesra Pemprov Jabar kembali mengucurkan dana sebesar Rp30 miliar untuk STAI Al-Ruzhan dan Rp2,5 miliar untuk Pondok Pesantren Al-Ruzhan. Hibah tersebut digunakan untuk berbagai pekerjaan seperti persiapan pembangunan Gedung Rektorat dan Perkuliahan (Rp5,4 miliar), struktur bangunan (Rp12,7 miliar), arsitektur (Rp8,9 miliar), serta instalasi MEP (Rp2,8 miliar). Tahun 2024, SMK Al-Ruzhan kembali menerima dana hibah sebesar Rp2 miliar.
Saat dikonfirmasi Radar terkait total hibah yang diterima yayasan tersebut, mantan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum sebagai pemilik yayasan Al-Ruzhan belum memberikan respons. Ia tidak menjawab ketika coba dihubungi melalui nomor telepon pribadinya di WhatsApp.
Sementara itu, mantan Ketua STAI Al-Ruzhan, Dr Yusuf Abdullah, menyatakan dirinya sudah tidak terlibat lagi di kampus tersebut.
“Saya sejak tahun 2022 sudah mengundurkan diri dari STAI Al-Ruzhan, jadi tidak tahu kondisi terkini di perguruan tinggi STAI Al-Ruzhan,” ungkapnya.
Terpisah, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAI Al-Ruzhan, Willy Nugraha, menjelaskan saat ini kegiatan belajar mengajar di kampus tidak berlangsung setiap hari karena usia kampus yang masih baru.