RADARTASIK.ID – Jurnalis Italia, Sandro Sabatini, menyoroti kejatuhan tragis Inter Milan yang hanya dalam kurun waktu seminggu berubah dari pengimpi Treble Winner menjadi tim yang terancam tanpa gelar di akhir musim nanti.
Hasil ini menjadi kekalahan ketiga beruntun bagi Inter, sekaligus membuat posisi puncak klasemen kini diambil alih Napoli usai menaklukan Torino 2-0.
Dalam kolom editorialnya di Calciomercato, Sabatini menilai kekalahan Inter saat menjamu AS Roma di San Siro sebagai puncak dari drama mereka.
Baca Juga:Inter Milan Kalah Lagi, Inzaghi: "AS Roma Membuat Kami Kesulitan"Napoli Geser Inter di Puncak Klasemen, Conte: "Scudetto Tinggal 4 Langkah Lagi"
“Perdebatan mungkin muncul soal penalti yang tidak diberikan kepada Bisseck di menit ke-90, namun tidak ada yang meragukan bahwa kemenangan Roma memang pantas,” tulis Sabatini.
Bahkan, ia menunjukkan bagaaiman tim asuhan Claudio Ranieri, yang kini mencatatkan 18 pertandingan beruntun tanpa kekalahan, sebenarnya membuang sedikitnya lima peluang emas untuk menggandakan keunggulan.
Sabatini mengakui keberhasilan Roma mendekati zona Eropa cukup mengesankan, namun cerita utama tetap pada kejatuhan mengejutkan Inter.
“Dari memenagkan segalanya menjadi nihil! Tapi kenapa?” tanya Sabatini dengan nada getir.
Sabatini kemudian mencoba menganalisis penyebabnya dan melihat kelelahan fisik akibat padatnya jadwal pertandingan hanya sebagian kecil dari masalah.
Ia juga merasa hal ini terjadi bukan akibat tekanan psikologis karena mimpi meraih Treble Winners, atau ketakutan mengakhiri musim tanpa gelar, seperti istilah “zero tituli” yang pernah dipopulerkan José Mourinho.
“Situasi Inter jauh lebih kompleks, tak cukup dijelaskan dengan satu alasan,” lanjutnya.
Baca Juga:Napoli ke Puncak Klasemen, Conte: Scudetto Akan Menjadi KeajaibanMassimo Orlando: AS Roma Tim yang Mampu Membuat Inter Bermain Buruk
“Masalah itu nyata dan jelas terlihat dan tak bisa disembunyikan di balik seribu alasan, sesuatu yang kerap dilakukan Inzaghi di saat-saat sulit,” sindirnya.
Sabatini lalu menyoroti satu per satu performa pemain Inter yang bermain di depan pendukungnya saat dikalahkan AS Roma.
Ia menyatakan bahwa kiper Sommer tetap andal, meski kebobolan dari tembakan Soulé yang melewati kakinya.
Sedangakan Pavard harus keluar lebih awal karena cedera, digantikan Bisseck yang tampil solid namun terlibat insiden penalti yang tak digubris wasit.
Bek senior Acerbi tampil heroik saat menghadang Dovbyk, namun kerap kesulitan di sepanjang laga.