Musrenbang, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya Harus Merencanakan yang Realistis dan Sesuai dengan Fiskal Daerah

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya
KEGIATAN. Bupati Kabupaten Ciamis Herdiat Sunarya datang dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Ciamis Tahun 2025 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 di Aula Bappeda Kabupaten Ciamis, Senin (28/04/2025). (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Ciamis untuk tahun 2025 yang digelar dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026, mendapat perhatian serius dari Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.

Dalam acara yang berlangsung di Aula Bappeda Kabupaten Ciamis pada Senin (28/04/2025) tersebut, Herdiat menekankan pentingnya penyusunan perencanaan pembangunan yang terukur, realistis, serta sejalan dengan kemampuan keuangan daerah.

Dalam arahannya, Herdiat menilai bahwa Musrenbang merupakan forum utama untuk berdialog dan berdiskusi dalam merumuskan usulan pembangunan. Ia mengingatkan agar setiap usulan yang disampaikan harus benar-benar mempertimbangkan aspek keterukuran, agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara rencana pembangunan dengan kapasitas fiskal daerah.

Baca Juga:Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Piala FA: Berjuang untuk Pertahankan GelarPrediksi Gaziantep vs Fenerbahçe di Liga Turki: Tantangan Berat untuk Ambisi Gelar

Herdiat juga menyoroti perlunya perubahan pola pikir dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Menurutnya, Musrenbang selama ini lebih banyak berfokus pada pengeluaran anggaran, sehingga ke depan perlu diubah dengan mulai mempertimbangkan upaya peningkatan pendapatan daerah.

“Saya mengajak seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, hingga Kepala Desa untuk bersama-sama memikirkan strategi dalam memaksimalkan potensi daerah, guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya.

Bupati Herdiat juga menyampaikan target ambisius untuk lima tahun ke depan, yakni Ciamis harus mampu mencapai swasembada dalam bidang beras, ikan, dan sayuran. Selain itu, ia menegaskan pentingnya mengurangi kebocoran PAD, termasuk di sektor parkir.

“Jika kebocoran sebesar Rp1.000 per kendaraan terjadi setiap hari dan dikalikan seribu kendaraan, potensi kerugian bisa mencapai Rp1 juta per hari,” bebernya.

“Situasi fiskal Ciamis yang semakin menantang menjadi alasan kuat perlunya perencanaan yang lebih realistis,” sambungnya.

Herdiat menyampaikan bahwa bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2025 bahkan hingga 2026 dipastikan tidak tersedia. Dengan kondisi tersebut, Kabupaten Ciamis hanya akan mengandalkan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk membiayai berbagai program pembangunan.

Melihat fakta tersebut, Herdiat mengimbau agar dalam Musrenbang kali ini seluruh pihak fokus pada skala prioritas dan mengutamakan program yang benar-benar dapat diwujudkan. Ia mengingatkan bahwa mengajukan banyak keinginan tanpa memperhitungkan kemampuan keuangan hanya akan membuang energi.

0 Komentar