Kemenangan AS Roma di San Siro, Balas Dendam Claudio Ranieri ke Inter Setelah 15 Tahun

Claudio Ranieri
Claudio Ranieri Tangkapan layar Instagram@officialasroma
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kemenangan AS Roma di San Siro seperti balas dendam Claudio Ranieri kepada Inter Milan setelah 15 tahun.

Butuh penantian yang sangat panjang bagi Ranieri untuk membalas luka mendalam pada tahun 2010 silama saat AS Roma gagal meraih Scudetto gara-gara kekalahan pahit dari Sampdoria di Olimpico.

Kekalahan tersebut pada akhirnya membuka jalan Inter Milan meraih Treble Winner bersejarah mereka bersama Jose Mourinho.

Kini, Ranieri membalasnya di tempat yang paling menyakitkan: San Siro.

Baca Juga:Sabatini Ungkap Penyebab Tiga Kekalahan Beruntun Inter Milan: Bukan Kelelahan Atau Tekanan MentalPelatih Jay Idzes Ngamuk Usai Venezia Dikalahkan AC Milan: Tuding Wasit Lalai

Berkat gol cepat Matías Soulé di babak pertama, Roma mencetak kemenangan pertamanya di markas Inter dalam empat tahun, sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 18 laga beruntun.

Kemenangan ini tidak hanya menyuntikkan kepercayaan diri ke skuad yang sudah lama limbung, tapi juga menghidupkan kembali peluang Roma bersaing di Eropa musim depan.

Andai kalah, Roma dipastikan akan mengubur impian tampil di Liga Europa pada musim mendatang.

Raihan tiga poin di kandang Inter membuat Giallorossi menghancurkan mimpi Milan yang mencoba bangkit, sekaligus mmeberi tekanan pada Lazio serta Bologna yang baru bertanding Senin malam.

Sementara itu, Inter yang disebut “tim tak terkalahkan” oleh Henrikh Mkhitaryan akhirnya terbukti tak lebih dari raksasa bertanah liat.

Tim Claudio Ranieri, walaupun jauh dari sempurna, tampil lebih kokoh dan efektif, menunjukkan siapa yang benar-benar siap bertarung.

Sorotan tajam juga mengarah ke Mile Svilar. Penjaga gawang yang selama berminggu-minggu dielu-elukan, kali ini bahkan tak diberi penilaian karena minimnya ancaman ke gawang Roma yang menjadi gambaran betapa totalnya dominasi Giallorossi di San Siro.

Baca Juga:Rapor Pemain AS Roma Saat Kalahkan Inter Milan: Ranieri Sanjung Penampilan Super SouleSandro Sabatini: Dalam Seminggu, Inter yang Bermimpi Treble Jatuh ke Jurang Terdalam

Namun di balik kemenangan ini, aroma kegagalan manajemen tak bisa ditutupi.

Roma seharusnya berada di posisi jauh lebih baik, bukannya terjebak dalam perebutan tempat di Liga Europa atau bahkan Liga Konferensi.

Ucapan “terima kasih” bernada sarkasme pantas diberikan kepada Dan dan Ryan Friedkin, dua pemilik yang memilih membisu, dan kabarnya kini lebih fokus pada proyek lain di Merseyside daripada memperbaiki kekacauan di Trigoria.

Terima kasih pula kepada Lina Souloukou, yang atas nama pertemanan, menyelesaikan “pembunuhan berencana” terhadap peluang Daniele De Rossi.

0 Komentar