TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Upaya pemerintah mewujudkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terkendala minimnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah daerah, termasuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Brigadir Jenderal Polisi Sony Sonjaya, mengungkapkan, dari kebutuhan sekitar 83 SPPG di Kota Tasikmalaya, saat ini baru tersedia 9 SPPG. Sementara di Kabupaten Tasikmalaya baru berdiri 7 SPPG.
“Kita masih membutuhkan banyak tenaga relawan. Targetnya, pada 2026 semua daerah sudah memiliki SPPG agar program MBG berjalan optimal, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Sony disela pelatihan penjamah makanan bagi relawan SPPG di Hotel Harmoni, Tasikmalaya, Minggu (27/4/2025).
Baca Juga:Baru 12 Orang Diperiksa Polda Jabar Terkait Hibah 30 Miliar di Kabupaten TasikmalayaPesan H Amir Mahpud: Cecep-Asep Diminta Cat dan Bersihkan Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya!
Pelatihan serentak ini digelar di enam daerah, yakni Tasikmalaya, Serang, Cirebon, Sumedang, Jakarta, dan Karawang, dengan total peserta lebih dari 10 ribu orang.
Selama dua hari, para relawan dibekali pengetahuan, keterampilan, dan standar operasional prosedur (SOP) dalam mengelola makanan skala besar.
Sony menekankan, memasak untuk konsumsi pribadi tidak bisa disamakan dengan memasak untuk ribuan penerima manfaat.
Kesalahan dalam pengolahan makanan, seperti yang diduga terjadi pada kasus keracunan massal di Cianjur, harus dicegah melalui pelatihan intensif ini.
“Pelatihan ini ada teori, studi kasus, dan praktik. Kami juga melibatkan berbagai ahli, termasuk dari dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup, BPOM, hingga ahli gizi,” ujarnya.
Ia mengingatkan, semua proses perekrutan relawan SPPG dilakukan secara transparan melalui platform resmi mitra.bgn.id, tanpa pungutan biaya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Nanang Suhara, menyambut baik pelatihan tersebut.
Baca Juga:Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Pembinaan IRH 2025, Diky Candra: Ini Momentum BerhargaPemkot Tasikmalaya Mulai Tata Infrastruktur Pasar Cikurubuk
Menurutnya, kehadiran SPPG mendorong kebiasaan makan sehat di kalangan siswa, yang sebelumnya cenderung memilih jajanan instan.
“Banyak anak-anak biasa makan makanan gurih berbumbu mecin, sehingga saat disajikan makanan bergizi, nafsu makannya berkurang. Ini harus kita atasi dengan edukasi kepada siswa, guru, dan orang tua,” tutur Nanang.
Ia berjanji akan menggandeng kepala sekolah, K3S, guru, dan orang tua untuk mendukung program ini, demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045. (Rezza Rizaldi)