WASPADA! Kanker Serviks Mengancam Kaum Hawa di Kota Tasikmalaya

Wali kota tasikmalaya, valing cantix manis, bahaya kanker serviks
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan meresmikan program Valing Cantix Manisdari Puskesmas Tawang di Kantor Kelurahan Tawangsari, Jumat (25/4/2025).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ancaman penyakit kanker serviks di Kota Tasikmalaya perlu diperhatikan oleh kaum hawa. Pasalnya, penyakit ini terbilang silent killer dengan rasio angka kematian 50%.

Kanker Serviks merupakan penyakit kelainan pada leher rahim yang diakibatkan oleh masuknya virus. Kemunculan kanker ini sebagian tidak disadari oleh perempuan sehingga kondisinya semakin parah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat menerangkan bahwa ancaman kanker serviks di Kota Tasikmalaya cukup menonjol. Sehingga menjadi salah satu perhatian pemerintah baik di daerah maupun kementerian. “Dari 340 kasus kanker di tahun 2024, nomor 3-nya CA serviks,” ungkapnya usai launcing program Valing Cantix Manis dari Puskesmas Tawang di Kantor Kelurahan Tawangsari, Jumat (25/4/2025).

Baca Juga:8 Calon Jemaah Haji Kota Tasikmalaya Tak Bisa Berangkat, Karena Dinyatakan Tidak IstithaahDrama Seusai Penutupan Lomba Kitab Suci!

Angka tersebut menurutnya tergolong tinggi karena perhitungan rasionya 100 dari 100.0000 penduduk. Pihaknya menargetkan ke depan setidaknya bisa di rasio 4 da 100.000 penduduk. “Itu target yang ingin kita capai selama 5 tahun ke depan,” terangnya.

Untuk jumlahnya sendiri, pihaknya mencatat kasus kanker serviks di Kota Tasikmalaya jumlahnya di angka 120 orang. Dari jumlah tersebut, ada kurang lebih 60 penderita yang meninggal dunia. “Angka kematian itu sampai pada 50%, ini angka kematian yang sangat tinggi,” terangnya.

Dengan inovasi program Valing Cantix Manis ini diharapkan deteksi penderita kanker serviks bisa lebih maksimal. Karena hal itu bisa menurunkan potensi kematian dari penderita. “Semakin dini diketahui semakin mudah pengobatannya,” katanya.

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi mengapresiasi adanya program Valing Cantix Manis dari Puskesmas Tawang tersebut. Pasalnya dengan inovasi, pelayanan kepada masyarakat akan lebih baik. “Inovasi itu penggerak organisasi,” katanya.

Pihaknya pun berpesan agar program Valing Cantix Manis itu berjalan secara konsisten. Sehingga bisa meminimalisir angka kematian penderita penyakit tersebut. “Harus ada komitmen, harus berkelanjutan,” ujarnya.(rangga jatnika)

0 Komentar