TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dua bocah cilik kedapatan mencuri kotak amal di Masjid Ponpes Al-Misbah Sirnagalih Kecamatan Indihiang, Sabtu (26/4/2025). Mereka pun kabur meninggalkan kotak amal curian serta satu unit motor Yamaha Aerox.
Hal itu terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, seorang warga mendapati dua orang yang keluar dari masjid sambil membawa kotak amal. Warga pun berteriak untuk menggagalkan aksi pencurian tersebut.
Pengasuh Ponpes Al-Misbah Asep M Tamam menerangkan bahwa keduanya langsung panik saat ketahuan sedang mencuri. Mereka pun langsung lari dan kabur dari kejaran warga. “Karena posisinya kencleng masjid sudah dibawa keluar, jadi tidak mungkin bisa mengelak,” ungkapnya kepada Radar.
Baca Juga:WASPADA! Kanker Serviks Mengancam Kaum Hawa di Kota Tasikmalaya8 Calon Jemaah Haji Kota Tasikmalaya Tak Bisa Berangkat, Karena Dinyatakan Tidak Istithaah
Selain meninggalkan kotak amal yang hendak dicuri, kedua pelaku juga meninggalkan sepeda motor Yamaha Aerox. Diduga hal itu karena saking paniknya, mereka memilih untuk meninggalkan kendaraan roda dua yang harganya di atas Rp 20 juta itu. “Posisinya yang satu sudah di motor, tapi mungkin karena takut waktunya tidak cukup untuk menyalakan motor jadinya ditinggalkan,” ucapnya.
Meskipun sebagai korban, secara materil pihak pesantren untuk banyak karena ditinggali sepeda motor Yamaha Aerox. Bahkan ketika kotak amal itu berhasil dicuri pun, selisihnya masih terlampau jauh. “Padahal isi kotak amalnya tidak sampai Rp 50 ribu,” selorohnya.
Pihak pesantren pun mengamankan sepeda motor tersebut karena tidak tahu siapa pemiliknya. Meskipun tanpa remot kontak, sepeda motor tersebut bisa dengan mudah dipindahkan. “Karena posisinya juga tidak dikunci leher,” katanya.
Sekitar pukul 12.30 WIB, pihak pesantren pun kedatangan dua bocah cilik diantar orang tua salah satu di antara mereka. Dua bocah itu pun mengaku sebagai pencuri yang dipergoki warga dan ingin mengambil sepeda motor Yama Aerox itu. “Tadi siang datang ke masjid untuk mengambil sepeda motornya,” ujarnya.
Informasi itu pun menyebar di warga setempat yang langsung berdatangan ke masjid untuk melihat pelaku. Beberapa di antara mereka sempat emosi dan ingin meluapkannya dengan kekerasan fisik. “Memang beberapa pemuda sangat emosi, tapi alhamdulillah bisa diredam sehingga tidak sampai terjadi kekerasan fisik,” ucapnya.