RADARTASIK.ID – Jurnalis kenamaan Italia, Max Callegari, memberikan sorotan tajam terhadap kondisi Inter Milan saat ini.
Dalam kolomnya di Calciomercato, ia menyebut bahwa mentalitas pemenang ala Simone Inzaghi bisa berbalik menjadi mimpi buruk bagi Nerazzurri.
Callegari menyoroti dua kekalahan beruntun Inter, masing-masing 0-1 dari Bologna dan AC Milan, sebagai sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan.
Baca Juga:Bologna Lolos ke Final Coppa Italia, Vincenzo Italiano: Ini Cara Bikin AC Milan KesalJimenez: Inter Bukti AC Milan Punya Kualitas Mengalahkan Tim Manapun
Ini adalah kali pertama Inter kalah dua kali berturut-turut sepanjang musim yang bisa memberi dampak psikologis kepada pemainnya.
“Seminggu lalu kita bicara soal ‘treblea tau tidak sama sekali’, dan hari ini kita melihat Inter berada di ambang kehilangan semuanya,” tulis Callegari.
“Kekalahan dari Bologna bisa menghancurkan mental sekelompok pemain yang sudah mendekati batas ketahanan fisik,” lanjutnya.
Namun, Callegari tetap memuji keberanian Inzaghi yang berani mengambil risiko dengan terus mengincar kemenangan dengan gaya main menyerang.
“Ini adalah mentalitas pemenang. Inzaghi bahkan mempertaruhkan dirinya sendiri dengan keputusan yang berani, dan kadang sedikit sembrono,” katanya.
Callegari kemudian membandingkan Inzaghi dengan Antonio Conte, pelatih Napoli yang menjadi rival Inter dalam perebutan scudetto.
Jika Conte kerap mengambil kredit penuh atas keputusan besar, Inzaghi justru lebih kolektif dan bertanggung jawab, bahkan untuk keputusan yang tidak berjalan baik dengan memainkan Correa saat dikalahkan AC Milan.
Baca Juga:Luka Jovic: Bocah Ajaib Milan yang Tak Menyerah di Masa SulitJurnalis Italia: Tanpa Tiket Liga Champions, Nasib Tudor di Ujung Tanduk
“Ia tahu Correa adalah pilihannya, dan tetap membela sang pemain meski fakta di lapangan berkata sebaliknya,” paparnya.
Callegari juga mengkritik penampilan beberapa pemain Inter seperti Taremi, Asllani, dan Correa yang dianggap gagal memberikan kontribusi maksimal, terutama di momen-momen krusial.
“San Siro bukan tempat yang sabar. Ketika stadion mulai bergumam, kepercayaan bisa hilang begitu saja,” tambahnya.
Callegari juga menyoroti bahwa tidak ada tim yang benar-benar punya dua skuad yang setara, bahkan Manchester City dan Real Madrid.
Ia melihat Inter memiliki dua kekurangan mendasar yang kini mulai terlihat jelas: ketiadaan pemain yang bisa menggiring bola secara konsisten dan striker yang mampu memberi kedalaman, seperti yang biasa dilakukan Thuram.