Butuh Rp 3 Triliun untuk Reaktivasi Kereta Api Banjar-Pangandaran

stasiun kereta
Salah satu bangunan bekas stasiun kereta api yang terdapat di Kabupaten Pangandaran. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Sebagian warga Kabupaten Pangandaran menambut positif rencana reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran.

Harapan mereka, dengan bertambahnya moda transportasi darat tersebut, masyarakat dan wisatawan bisa banyak pilihan untuk mobilitas.

Salah seorang warga Kecamatan Pangandaran, Sutrisna (40), mengatakan bahwa adanya Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran jelas akan membantu masyarakat yang suka berpergian.

Baca Juga:Unit Mobil Pemadam Kebakaran di Pangandaran Masih Kurang, Dua Beroperasi, Satu MemprihatinkanReaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Cijulang Pangandaran Segera Terwujud, Masuk Tahap Ini

“Kalau mau ke Banjar, tidak harus naik bus nanti, bisa pakai kereta api, mungkin bisa lebih cepat,” ucapnya , Kamis 24 April 2025.

Dia mengatakan, walaupun tidak pernah mengalami Jalur Kereta Banjar-Cijulang, pasti masih ada orang tua yang ingin bernostalgia dengan aktifnya jalur tersebut.

“Orang tua saya pernah mengalami kejayaan kereta Banjar-Cijulang, mereka pun berharap itu bisa aktif lagi,” katanya.

Sekretaris Bappeda Kabupaten Pangandaran, Asep Suhendar, mengatakan bahwa estimasi kebutuhan anggaran pembangunan Kereta Api Banjar-Cijulang sekitar Rp 3 triliun. “Dulu perhitungan tahun 2022 Rp 2,2 triliun,” jelasnya.

Kata dia, hal tersebut mengacu pada harga bahan material untuk pembangunan jalur kereta api tersebut yang mengalami kenaikan. “Kalau itu pasti,” ujarnya.

Asep mengatakan, keuntungan yang akan diterima Kabupaten Pangandaran adalah kemudahan aksesibilitas. “Karena selama ini kendala pariwisata kita adalah aksesibilitas, atau jarak tempuh yang cukup lama,” ucapnya.

Kata dia, untuk atraksi fasilitas pariwisata Pangandaran sudah bagus, hanya aksesibilitasnya yang mesti ditingkatkan. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar