Jurnalis Italia: Tanpa Tiket Liga Champions, Nasib Tudor di Ujung Tanduk

Igor Tudor
Igor Tudor Tangkapan layar Instagram@juventus
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kekalahan Juventus di markas Parma bukan hanya menyakitkan secara skor, tapi juga mengguncang stabilitas internal klub.

Gol tunggal Lautaro Pellegrino di akhir babak pertama sudah cukup untuk menenggelamkan Bianconeri dalam kekalahan 0-1 di Ennio Tardini.

Bagi pelatih Igor Tudor, hasil ini bisa jadi titik akhir karirnya di bangku pelatih jika Juve gagal ke Liga Champions musim depan.

Baca Juga:Inter Dihajar AC Milan 3-0, Stefan De Vrij: Kekalahan Ini Sangat Menyakitkan Juventus Tumbang di Kandang Parma, Ramalan Hernan Crespo Terbukti

Jurnalis senior Italia, Sandro Sabatini, menyebut Juventus tampil “lesu dan tanpa semangat juang” saat melawat ke kandang Parma.

Dalam kolomnya di Calciomercato, Sabatini menyatakan bahwa Juve tampil seperti tim yang “sudah memikirkan liburan,” padahal posisi mereka di klasemen belum aman.

Tanpa tiket ke Liga Champions musim depan, musim ini bisa berakhir tragis secara ekonomi dan memalukan secara ekspektasi.

“Parma terlihat seperti sebuah tim. Juventus tidak. Yang satu bermain sebagai kesatuan, yang lain seolah kehilangan arah,” tulis Sabatini.

Ia juga menilai penampilan Juve jauh dari kata meyakinkan dimana trio belakang Kalulu, Veiga, dan Kelly tak tampil menentukan.

Lini tengah juga tak punya taji—McKennie cedera, Thuram tampil pasif, Cambiaso terus melanjutkan tren buruk, sementara Locatelli hanya tampil standar.

Di lini depan, hanya Nico Gonzalez yang sempat mengancam sebelum memudar. Kolo Muani tidak efektif, Vlahovic nyaris tak terlihat.

Baca Juga:Tudor Kesal Juventus Ditumbangkan Parma: "Kita Menang dengan Mencetak Gol, Bukan dari Skema Permainan"AC Milan Hancurkan Inter 3-0: Sergio Conceicao Jadi Mimpi Buruk Inzaghi

Sabatini menyebut masuknya pemain seperti Conceicao dan Yildiz juga tidak memberi dampak berarti.

“Mini-Portugis adalah yang terakhir menyerah. Sisanya? Hanya bayangan,” ulasnya.

Kekalahan ini menempatkan Juventus di posisi sulit. Mereka kini terancam disalip oleh rival-rival seperti Lazio dan Fiorentina.

Ditambah dengan jadwal berat menanti di laga berikutnya melawan Monza, lalu dua tandang beruntun ke markas Bologna dan Lazio yang bisa jadi laga penentu nasib Igor Tudor.

Sebelum laga, Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli sempat menyatakan, “Kami semua ingin mempertahankan Tudor.”

Tapi pernyataan itu kini tampak goyah. Tanpa finis di empat besar, sulit membayangkan Tudor tetap di bangku pelatih musim depan.

0 Komentar