TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Praktik eksploitasi satwa dalam bentuk pertunjukan topeng monyet kembali disorot. Yayasan Jaringan Satwa Indonesia – Jakarta Animal Aid Network (JSI-JAAN) bersama Satpol PP Kota Tasikmalaya mendorong penertiban hal tersebut.
Perwakilan JSI-JAAN, drh Deny Rahmadani, menyampaikan bahwa praktik topeng monyet mengandung dua persoalan utama. Yaitu pelanggaran terhadap kesejahteraan hewan dan ancaman penularan penyakit zoonosis.
“Dalam proses pelatihan topeng monyet, seringkali ada unsur penyiksaan. Mereka diikat, dipanaskan, dihujani air agar patuh. Atraksi yang terlihat lucu sebenarnya dilandasi trauma, dan ini bukan media edukasi yang baik,” tegas Deny usai audiensi dengan Satpol PP, Rabu (23/4/2025).
Baca Juga:Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Pembinaan IRH 2025, Diky Candra: Ini Momentum BerhargaPemkot Tasikmalaya Mulai Tata Infrastruktur Pasar Cikurubuk
Ia juga menyoroti risiko kesehatan, terutama penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan kepada manusia maupun sebaliknya. Monyet yang berpindah-pindah dari kampung ke kota bahkan antarprovinsi berpotensi menyebarkan penyakit menular, terutama jika tidak diketahui kondisi kesehatannya.
“Ada interaksi langsung. Orang memberi uang, monyet menerima atau melalui pengamennya. Uang itu digunakan, dibawa pulang, bisa menjadi medium penularan penyakit berbahaya,” tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberi uang kepada pertunjukan topeng monyet dan segera melapor jika menemui praktik serupa.
“Sedekah ada tempatnya. Jangan jadikan kota ini tempat yang nyaman bagi pelanggaran semacam ini,” katanya mengingatkan.
JSI-JAAN juga telah menyiapkan program rehabilitasi bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Kesehatan, bagi monyet-monyet yang berhasil diselamatkan, agar bisa kembali ke habitat alaminya.
“Kami tidak hanya memprotes, tetapi juga siap mendukung pemerintah dalam penegakan aturan dan rehabilitasi satwa,” ujar Deny.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketertiban Umum, Tranmas, dan Linmas Satpol PP Kota Tasikmalaya, H Budi Hermawan, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menegaskan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta memperhatikan kesejahteraan hewan.
Baca Juga:Perampingan Dinas vs Pengisian Jabatan di Kota Tasikmalaya, Mana yang Lebih Dulu?Harga Emas Hari Ini Terbang Lagi, Aset Safe Heaven Diincar Semua Orang di Dunia
“Cuaca ekstrem sekarang saja membuat manusia mudah sakit, apalagi hewan seperti monyet di jalanan yang tidak jelas status kesehatannya. Ini bisa jadi sarana penyebaran penyakit,” kata Budi.
Ia menambahkan bahwa penanganan persoalan ini tak cukup hanya dengan penegakan aturan. Satpol PP berencana menindaklanjuti persoalan ini dengan menggandeng Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Balai Konservasi, dan pihak terkait lainnya untuk menertibkan keberadaan topeng monyet secara menyeluruh.