“Perlunya kolaborasi seluruh pihak, termasuk orang tua, media massa, perguruan tinggi, dan pelaku usaha dalam mendukung program ramah anak,” ucapnya.
Namun demikian, tantangan masih tetap ada. Salah satunya adalah masih ditemukannya kasus perkawinan usia dini di wilayah Ciamis. Pemerintah daerah mendapat laporan terkait adanya permohonan rekomendasi untuk menikah muda, yang menjadi perhatian serius karena berpotensi menghambat pemenuhan hak anak.
Dukungan terhadap upaya ini juga datang dari sektor swasta. General Manager Wahana Edukasi Sukahaji Waterboom, Iskandar Permana, menjelaskan bahwa tempat wisata yang dikelolanya mengusung konsep wisata ramah anak.
Baca Juga:Cecep-Asep Bertemu Iwan Saputra, Silaturahmi Mencairkan Suasana Usai PSU Kabupaten TasikmalayaRelokasi Korban Pergerakan Tanah Cikondang Cineam Tasikmalaya, Per Rumah Dapat 60 Juta
“Dengan berbagai fasilitas edukatif seperti area permainan interaktif dan kegiatan pembelajaran, Sukahaji Waterboom dirancang khusus untuk anak-anak dan remaja. Selain itu, kami juga menerapkan aturan ketat seperti kawasan bebas rokok, larangan berduaan yang tidak pantas, serta layanan yang humanis,” jelasnya.
Iskandar menambahkan bahwa tempat wisata tersebut secara aktif mengadakan berbagai program seperti kegiatan parenting, gerakan menyapa anak, peringatan Hari Anak Nasional, taman baca, dan edukasi lalu lintas bagi anak usia dini.
Bahkan, kata dia, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan puskesmas dan layanan konseling untuk menjamin keamanan dan kenyamanan anak-anak yang berkunjung, mulai dari usia taman kanak-kanak hingga remaja. (riz)