“Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan di Pasar Cikurubuk itu di kawasan pasar, bukan di kawasan fasum fasos Maya Graha yang belum diserahkan ke pasar,” ungkapnya, Rabu (23/4/2025).
Ia menambahkan bahwa titik-titik perbaikan tidak berada di luar kawasan pasar. Kawasan fasum fasos masih dalam proses inventarisasi oleh pihak pemerintah kota dan Dinas KUMKM Perindag.
“Belum itu, da teu wani (tidak berani ngaspal milik orang, red),” ujarnya.
Baca Juga:Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Pembinaan IRH 2025, Diky Candra: Ini Momentum BerhargaPemkot Tasikmalaya Mulai Tata Infrastruktur Pasar Cikurubuk
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan pemeliharaan baru saja dimulai, sehingga spesifikasi teknis seperti ketebalan lapisan jalan masih mengikuti tahapan pelaksanaan oleh pihak pelaksana.
“Saya juga tidak tahu sekarang (ketebalan hotmik) harus lima senti, sepuluh senti. Kan baru prung ( baru mulai, red ),” tuturnya.
Ia menerangkan bahwa proses perbaikan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari jalan utama dan dilanjutkan ke blok C1 dan C2. Pekerjaan akan terus diawasi untuk memastikan pelaksanaannya sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan.
“Nanti kita lihat kapan itu selesai pekerjaannya terus hasilnya gimana, sesuai dengan spek teknis yang harus dilaksanakan,” pungkasnya.
Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan, Mohamad Arif Gunawan, menambahkan bahwa jalan yang dihotmik oleh Pemkot di Cikurubuk masuk dalam daftar Parasarana, Sarana, dan utilitas umum (PSU) yang telah diserahterimakan. Meski belum seluruhnya.
“Yang sudah (diserahterimakan, red) 10 blok pasar, sekitar 4.000 meter persegi sudah diserahkan. Sisanya 13.000 meter persegi sedang proses PSU-nya,” ujar Arif.
Sementara itu, Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya, Yeni Mulyani, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait persoalan itu Pesan singkat dan panggilan telepon yang dilayangkan belum mendapatkan respons. (Ays/igi)