RADARTASIK.ID – Tak seperti di masa lalu, Derby della Madonnina di leg kedua semifinal Coppa Italia kali ini menjadi laga krusial bagi Inter Milan dan AC Milan.
Pertemuan ini bukan lagi sekadar gengsi, tapi pertaruhan besar di tengah musim yang penuh tekanan.
Dalam kolom editorialnya di Tuttomercato, jurnalis senior Italia, Fabrizio Biasin, menyoroti betapa pentingnya duel ini untuk menentukan arah musim kedua tim.
Baca Juga:Prediksi Inter Milan vs AC Milan: Conceicao Siapkan Formasi Baru, Inzaghi Terpaksa Andalkan CorreaBursa Transfer: Manchester City Incar Sandro Tonali, Ancelotti Makin Dekat ke Brasil
Biasin mengakui, dalam kondisi normal, laga ini mungkin hanya jadi prioritas ketiga dan kini justru menjadi panggung utama.
“Dalam kondisi seperti sekarang, ini adalah pertandingan inti. Baik bagi Inter maupun Milan,” tulis Biasin.
Kedua pelatih, Simone Inzaghi dan Sergio Conceição, dikabarkan akan menurunkan kekuatan terbaiknya dan memastikan tidak ada ruang untuk spekulasi ataupun rotasi.
Inter, yang sempat bermimpi sapu bersih trofi musim ini, kini mencari pelipur lara usai kekalahan menyakitkan dari Bologna.
Sementara Milan hanya punya satu jalan tersisa untuk menyelamatkan musim dengan memenangkan Coppa Italia.
“Inzaghi tak mendengarkan mereka yang menyarankan untuk melepas piala ini. Bukan begitu cara klub besar dan pelatih hebat berpikir,” tegas Biasin.
Biasin melihat trofi Coppa Italia dinilainya bisa menjadi “penyangga” jika Inter gagal total di Serie A maupun Liga Champions.
Baca Juga:Media Italia: AC Milan Era Conceicao Lebih Buruk Dibandingkan FonsecaCristian Brocchi: Bagi AC Milan, Derby Lawan Inter Seperti Final Liga Champions
Laga ini juga jadi kesempatan balas dendam bagi Inter belum menang dalam derby musim ini, dan menjadi obat luka dari kekalahan melawan Bologna masih terasa.
Di sisi lain, Milan melihat Coppa Italia sebagai harapan terakhir, setelah sebelumnya sukses mengangkat trofi Supercoppa Italia.
Namun, Biasain merasa keinginan Milan memenangkan gelar Coppa akan menjadi sebuah ironi, mengingat mereka dikenal sebagai klub Italia paling sukses di Eropa.
“Kemenangan bisa menjadi penting, tapi juga berbahaya,” lanjut Biasin yang meyakini jika manajemen Milan merasa dua gelar cukup untuk menutupi ketimpangan performa, evaluasi besar-besaran bisa saja tak terjadi.