Presiden AC Milan Jadi Bahan Ledekan Curva Sud: Sebut Stadion Baru Hanya untuk Turis

Curva Sud AC Milan
Ilustrasi Curva Sud AC Milan Tangkapan layar X @AC Milan
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Suasana panas tak hanya terjadi di lapangan saat AC Milan tumbang 0-1 dari Atalanta di San Siro kemarin.

Di tribun, Curva Sud kembali menggelar protes keras tak hanya kepada pemilik klub tetapi juga kepada Presiden Milan.

Jika biasanya hanya Gerry Cardinale yang jadi sasaran, kali ini Presiden klub Paolo Scaroni pun ikut digugat lewat nyanyian pedas yang menggema di penghujung laga.

Baca Juga:Modal Apik Inter Jelang Derby Coppa Italia Vs AC Milan: Selalu Menang Usai KalahJuventus Siap Korbankan Vlahovic Demi Datangkan Sandro Tonali

Curva Sud Milan secara terbuka meminta agar RedBird Capital segera menjual klub dan menghujat pernyataan kontroversial dari Scaroni soal suporter dan proyek stadion baru.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, Scaroni menyampaikan niat klub untuk “membersihkan” stadion dari unsur yang disebutnya sebagai “penjahat”.

Ia mengklaim akan memperketat akses masuk stadion dengan pengawasan ekstra hingga penggunaan teknologi pengenalan wajah.

“Ini adalah kesempatan untuk membersihkan. Kami akan memastikan tak ada pelaku kekerasan masuk ke stadion,” ucapnya dikutip dari Tuttomercatoweb.

Scaroni juga menyinggung soal stadion baru, dan menyebut Inggris sebagai contoh keberhasilan menghilangkan hooliganisme setelah membangun stadion modern.

Respons Pedas dari Curva Sud

Tak tinggal diam, Curva Sud langsung meluncurkan siaran pers tajam mendengar niat Scaroni yang menganggap mereka sebagai penjahat.

Mereka menyebut Scaroni tak punya jiwa Milan sejati dan hanya duduk nyaman di kursi presiden tanpa hasil nyata.

Baca Juga:Mimpi Treble Inter Mulai Pudar, Bergomi Sarankan Inzaghi Benahi Mental PemainPinjaman Rp 100 Juta dari BSI, Cicilan di Bawah Rp 3 Juta! Cocok Banget Buat Modal Usaha Rumahan

“Awal 2025 kita punya presiden yang dibayar mahal hanya untuk duduk manis, bicara soal kapan waktu yang tepat untuk protes, dan selama bertahun-tahun tak membawa stadion baru ke arah nyata,” tulis mereka.

Curva juga menilai klub kini lebih peduli pada “pelanggan” dibanding suporter sejati dan menunjukkan tiket habis terjual dianggap hanya kamuflase, karena banyak kursi kosong tetap terlihat di San Siro.

“Stadion yang mereka impikan bukan untuk fans, tapi untuk turis. Mereka ingin stadion yang steril, tanpa spanduk, tanpa warna, tanpa semangat yang selama 60 tahun jadi nyawa San Siro,” sindirnya.

Mereka menutup pernyataan dengan pesan keras: “Hormati mereka yang membayar gajimu. Maju terus fans Milan, maju terus Curva Sud!”

0 Komentar