RADARTASIK.ID – Legenda sepak bola Portugal, Luis Figo, memberikan dukungan penuh kepada Inter Milan untuk meraih Treble Winners musim ini.
Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Laureus World Sports Academy, Figo menepis anggapan Inter sebagai tim yang hanya mengandalkan pertahanan.
“Mereka yang mengatakan bahwa Inter hanyalah tim bertahan adalah salah,” tegas Figo dikutip dari Calciomercato.
Baca Juga:Presiden AC Milan Jadi Bahan Ledekan Curva Sud: Sebut Stadion Baru Hanya untuk TurisModal Apik Inter Jelang Derby Coppa Italia Vs AC Milan: Selalu Menang Usai Kalah
“Saya yakin mereka bisa memenangkan Treble. Mereka solid dalam bertahan, kebobolan sedikit di Liga Champions, dan memiliki pemain-pemain yang bisa membuat perbedaan,” lanjutnya.
Menurut Figo, penilaian terhadap Inter seharusnya dilakukan secara menyeluruh. Ia menyayangkan narasi yang lebih menyoroti gaya bermain Nerazzurri hanya pada sisi defensif.
“Analisisnya harus lengkap. Mengatakan bahwa mereka hanyalah tim bertahan adalah hal yang membatasi,” ujarnya.
Meski mendukung Inter, Figo menyebut Paris Saint-Germain sebagai favorit utama untuk menjuarai Liga Champions musim ini.
“Mereka tampil sangat konsisten dan secara fisik dalam kondisi sangat baik,” katanya.
Ia juga menilai Barcelona punya peluang serupa untuk meraih Treble: “Tentu saja, mengapa tidak?”
Figo, yang pernah membela Inter sebagai pemain, menyampaikan pandangan itu di tengah kekalahan dari Bologna di Serie.
Baca Juga:Juventus Siap Korbankan Vlahovic Demi Datangkan Sandro TonaliMimpi Treble Inter Mulai Pudar, Bergomi Sarankan Inzaghi Benahi Mental Pemain
Inzaghi Diminta Segera Lupakan Mimpi Treble
Disisi lain, mimpi Inter Milan untuk menyapu bersih gelar musim ini mendapat hantaman telak usai ditumbangkan Bologna.
Tak hanya kehilangan tiga poin, Inter juga harus merelakan posisinya di puncak klasemen kini terancam diambil alih Napoli.
Kekalahan tersebut sekaligus menghidupkan kembali “kutukan Bologna” bagi Inter dan Inzaghi.
Tiga tahun lalu, kekalahan serupa di tempat yang sama juga menggagalkan peluang Nerazzurri dalam perburuan Scudetto yang pada akhirnya direbut AC Milan.
Jurnalis senior Italia, Sandro Sabatini juga meminta Inzaghi untuk segera melupakan ambisi “treble winners” dan fokus pada target realistis.
Dalam kolomnya di Calciomercato, ia menyebut laga ini sebagai “titik balik fatal” bagi Inter.
“20 April 2025 akan diingat seperti 27 April 2022. Saatnya Inzaghi berhenti mengejar impian yang terlalu muluk. Realitanya, mereka harus berjuang keras hanya untuk satu gelar,” tulis Sabatini.