RADARTASIK.ID – Mantan direktur AC Milan, Ariedo Braida, melontarkan kritik tajam terhadap manajemen Rossoneri saat ini.
Dalam wawancaranya dengan Radio Anch’Io Sport, sosok yang pernah membangun era keemasan Milan itu menyebut Zlatan Ibrahimovic, Giorgio Furlani, dan Geoffrey Moncada sebagai penyebab utama kegagalan klub musim ini.
“Saya bukan nabi, tapi saya sudah memprediksi musim seperti ini. Hasilnya tak akan sesuai harapan untuk klub sebesar Milan,” ujar Braida dikutip dari Football Italia.
Baca Juga:Pesan Menyentuh Javier Zanetti Usai Kepergian Paus Fransiskus: Kami Pernah Membicarakan Inter MilanGagal di Liga Champions, Real Madrid Bidik Rodri untuk Tambal Kepergian Toni Kroos
“Sayangnya semua itu menjadi kenyataan, dan itu menyedihkan, karena saya adalah Milanista sejati,” lanjutnya.
Akhir pekan lalu, Milan baru saja tumbang 0-1 dari Atalanta di San Siro yang menjatuhkan mereka ke posisi kesembilan Serie A dan membuat peluang lolos ke kompetisi Eropa lewat jalur liga semakin menipis.
Kini, satu-satunya harapan adalah memengkan Coppa Italia untuk membawa tim ke kompetisi Eropa.
Braida tak ragu menyalahkan manajemen di bawah pemilik Gerry Cardinale dan menilai klub kehilangan arah yang jelas sejak ditinggal figur-figur berpengalaman di jajaran direksi.
“Ada kekurangan kompetensi. Klub ini kehilangan kualitas penting itu,” tegas Braida.
“Furlani, Moncada, bahkan Ibrahimovic—mereka semua harus bertanggung jawab,” ucapnya.
Ia menilai Milan yang masih belum juga menemukan direktur olahraga butuh figur berpengalaman yang tahu cara mengelola tim dari sisi teknis dan manajerial .
Baca Juga:Ambrosini Heran AC Milan Belum Datangkan Direktur Olahraga: Manajemen Tim Ini Tidak EfisienIntip Formasi Inter Jelang Derby Coppa Italia Lawan Milan: Arnautovic dan Taremi Berebut Jadi Tandem Lautaro
Memasuki periode krusial antara April dan Mei, AC Milan seharusnya sudah mulai menyusun rencana besar: menetapkan pelatih baru, menyusun strategi transfer, dan mengidentifikasi pemain kunci untuk musim depan.
Namun, alih-alih bergerak cepat, klub justru memulainya dengan terlambat. Sebuah kelengahan yang bisa berujung fatal.
Proses pencarian direktur olahraga masih jalan di tempat. Fabio Paratici tak tersedia, Igli Tare hanya memberikan isyarat tanpa komitmen jelas, dan Tony D’Amico masih sebatas nama di daftar tunggu.
Manejeman Milan terlalu banyak spekulasi, terlalu sedikit langkah konkret.
Di satu sisi, CEO Giorgio Furlani ingin mengambil keputusan strategis dengan pertimbangan matang. Tapi di sisi lain, Milan bisa kehilangan momen penting jika terus menunda.