PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kepala Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran Wawan Herdiawan membantah semua tuduhan yang menyebut dirinya tidak dekat dengan masyarakat.
Menurut Wawan, suara sumbang yang menyasar dirinya tidak benar. Hal tersebut juga disayangkan karena seperti menyasar masalah pribadinya.
“Ya berkaitan disebut kurang bermasyarakat dan kurang sosialisasi, saya tidak menerimanya. Kalau disebut sombong oleh orang lain, saya mah paling dekat dengan masyarakat,” ucapnya, Sabtu 19 April 2025.
Baca Juga:TPAS Purbahayu Pangandaran Belum Terapkan Metode Sanitary Renville, Dinilai Rawan KebakaranDanramil Cigugur Pangandaran dan Wartawan Radar Tasikmalaya Saling Memaafkan setelah Insiden di Desa Campaka
Selama ini, Wawan mengatakan, saat menjadi kepala desa, dirinya tidak pernah jauh dari masyarakat.
“Selama ini kalau ada yang sakit, kalau tidak saya yang pergi (menjenguk) pasti perangkat desa yang berangkat,” tuturnya.
Beberapa hari lalu Radartasik.id juga sempat mewawancara Wawan di ruanganya. Ia menyebutkan, pihak desa belum menerima informasi soal riak yang terjadi di kalangan masyarakat Desa Campaka.
Wawan menyatakan dugaan penyalahgunaan anggaran sebesar Rp 34 juta soal pembukaan Jalan Pasir Tundun hanya sebuah tuduhan.
Ia menambahkan jika ada suatu permasalahan, tidak perlu ada gontok-gontokan atau memprovokasi masyarakat banyak.
“Masyarakat yang tidak tahu apa-apa, diajak-ajak kepada hal yang seolah merugikan masyarakat, bukan semta-mata, merugikan saya sebagai kepala desa,” katanya.
Lanjut Wawan, ketika suatu permasalahan muncul di permukaan, bisa berdampak kepada hal atau program yang lain.
Baca Juga:Wisatawan Asal Kota Bandung Dilaporkan Hilang di Pantai Pangandaran, Ditemukan Tas di Sekitar Pantai"Bola Panas" di Tangan Pemkab, Limbah Mencemari Pantai Pangandaran Harus Dicarikan Solusi
“Apalagi awal tahun ada program dari DAK dan DAU, akan diperhitungkan oleh pemerintah ketika asumsi masyarakat Desa Campaka tidak kondusif dengan pengalokasian anggaran,” ujarnya.
Sebelumnya, beberapa warga Desa Campaka Kecamatan Cigugur membuat petisi agar kepala desa mundur.
Hal itu dipicu dari ketidakpuasan atas transparansi penggunaan Dana Desa terhadap sejumlah pekerjaan.
Menurut salah seorang warga Desa Cempaka yang enggan dikorankan namanya mengatakan, sebagian masyarakat mau membuat petisi, menuntut kepala Desa Campaka mundur.
“Iya menuntut kades mundur, tadinya visi misinya bagus, ternyata banyak kegagalan,”ucapnya, Rabu 16 April 2025.
Ia juga menyebutkan kades kurang dekat ke masyarakat.
“Tidak ada tarawih keliling, ada yang meninggal gak pernah melayat, merasa tidak punya pimpinan,” ujarnya.
Kata dia, sampai saat ini sudah ada 800 orang yang melakukan tanda tangan dari target 1.100 penduduk.