Ketiadaan data jenis sampah membuat upaya pengelolaan menjadi terbatas. Di TPA Ciangir, misalnya, sistem pembuangan akhir masih menggunakan metode open dumping. Sampah yang diangkut dari seluruh penjuru kota ditumpuk begitu saja tanpa pengelolaan lanjutan.
Barang-barang yang dipilah oleh Nana dan rekan-rekannya, jika tidak diambil, akan ikut tertimbun di gunungan sampah. Setiap harinya, truk-truk datang silih berganti membuang sampah, yang kemudian menumpuk dan membentuk bukit sampah tanpa pemisahan maupun pemrosesan lebih lanjut.
Meski berada dalam sistem yang belum sempurna, Nana tetap memilah sampah yang bisa diselamatkan dari tumpukan. Aktivitasnya mungkin tidak banyak diketahui, tetapi ia tetap hadir diam-diam di antara bisingnya persoalan sampah kota. (Ayu Sabrina)