Kalau Infrastruktur Jalan Kota Tasikmalaya Rusak Tidak Diperbaiki, Indikasi Kemunduran Pembangunan Daerah

Jalan rusak kota tasikmalaya, anggaran perbaikan jalan
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di Jalan RE Djaelani Kecamatan Cihideung yang rusak
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Minimnya alokasi anggaran yang membuat Pemkot Tasikmalaya tidak mampu melakukan perbaikan jalan dinilai aneh. Pemerintah seolah melupakan bahwa daerah yang dikelola merupakan perkotaan.

Sebagaimana diketahui, Jalan RE Djaelani kondisinya rusak dan dipenuhi puluhan lubang. Informasi terakhir, Pemkot tidak mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaikinya.

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kecamatan Cihideung Zaki Nurulhaq menilai situasi ini cukup aneh. Terlepas masalah anggaran jadi alasan klasik yang jadi andalan, menurutnya tetap aneh. “Memang jurus andalan pemerintah kan selalu masalah anggaran,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga:Kuasa Hukum Pilih Mundur Pada Kasus PHK Massal Pegawai Bank BUMN di Kota BanjarDua Rumah Warga Purbaratu Rusak Saat Hujan Deras di Kota Tasikmalaya

Beda halnya ketika urusannya dengan kewajiban masyarakat seperti pajak, retribusi dan lain-lain. Menurutnya Pemkot akan memberikan intervensi lebih agar kewajiban itu dipenuhi. “Jadi kurang fair, karena Pemkot seolah bisa lepas tangan begitu saja,” tuturnya.

Menurutnya masalah utamanya bukan soal anggaran, namun ada di prioritas pembangunan dari pemerintah. Artinya, perbaikan infrastruktur tidak menjadi prioritas Pemkot Tasikmalaya. “Ini kan masalah prioritas, bukan karena tidak ada anggaran,” ucapnya.

Untuk wilayah pedesaan atau daerah pinggiran, pembangunan atau perbaikan infrastruktur jalan bisa dianggap biasa. Namun untuk wilayah perkotaan, menurutnya merupakan sebuah anomali. “Jangan lupa kalau ini perkotaan, apa pantas jalannya banyak lubang seperti itu,” terangnya.

Apalagi Jalan RE Djaelani merupakan jalur aktif akses ekonomi, pendidikan dan berbagai aktivitas masyarakat lainnya. Sehingga kondisi yang rusak akaan menjadi penghambat aktivitas-aktivitas tersebut. “Ini wilayah pusat kota lho, bukan wilayah pinggiran,” ucapnya.

Zaki pun menyinggung soal jargon Tasik Maju Harapan Baru dari Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan. Menurutnya kondisi jalan perkotaan yang rusak menjadi kontradiktif dengan jargon tersebut. “Sebelumnya jalan perkotaan itu kan bagus-bagus, kalau rusak dan tidak mampu diperbaiki kan malah jadi kemunduran,” terangnya.

Sebelumnya, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya Hery Nugraha mengakui kondisi itu. Namun dia membantah soal adanya jalan itu belum lama diperbaiki. “Sudah lama belum ada perbaikan,” ungkapnya saat dihubungi Radar, Senin (14/4/2025).

0 Komentar