Karena selama ini, kata Andri, masyarakat yang ingin pergi ke wilayah Jawa mengunakan kereta api harus ke Cibatu atau ke Bandung terlebih dahulu. Tidak bisa langsung dari Stasiun Garut dan hal tersebut membutuhkan biaya dan waktu tambahan.
Selain itu, masyarakat di wilayah Jawa akan turut senang jika jalur ini terealisasi.
“Pastinya dari warga Jateng, Jatim juga punya akses langsung ke Garut. Pastinya bakal berdampak ke sektor ekonomi dan pariwisata,” katanya.
Baca Juga:Patroli Gabungan, Puluhan Botol Miras dan Knalpot Brong Disita di Beberapa Lokasi di GarutVolume Sampah di Garut Melonjak Selama Momen Libur Lebaran, Sehari 245 Ton
Ditanya soal reaktivasi jalur Garut-Cikajang, ia menyampaikan harapan besarnya yang mana jalur memang sudah lama tidak beroperasi. Terakhir beroperasi pada tahun 1982.
Dengan reaktivasi jalur Garut-Cikajang akan semakin menambah pilihan alat transportasi bagi masyarakat Kabupaten Garut.
“Apalagi buat warga Garut daerah selatan pastinya bakal memudahkan transportasi, ada pilihan lain,” katanya.
Dari segi pariwisata, kata Andri juga bakal berpengaruh. Apalagi jika terus ditembuskan ke daerah wisata pantai selatan Kabupaten Garut.
Namun yang menjadi pekerjaan rumahnya adalah banyak rel yang kini sudah menjadi bangunan pemukimanan warga.
“Paling PR-nya pembebasan lahan, soalnya banyak sekitar rel peninggalan Belanda ini yang jadi pemukiman warga,” pungkasnya. (Agi Sugiana)