Berinovasi untuk Meningkatkan Pendapatan
Di luar pengaturan harga, kedua perusahaan juga berupaya berinovasi untuk menambah pendapatan.
Spotify, misalnya, telah memasuki pasar buku audio dan merencanakan peluncuran layanan ”super premium” yang menawarkan musik berkualitas lebih tinggi dengan berbagai keuntungan tambahan.
Langkah ini diharapkan dapat menarik pelanggan yang lebih memilih layanan premium dan mengurangi dampak resesi.
Baca Juga:Resesi Global Bisa Menyudutkan Netflix dan Spotify, Ini AlasannyaBagaimana Netflix dan Spotify Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Tarif Global?
Netflix juga fokus pada pengembangan bisnis periklanan, meskipun ini merupakan usaha yang berjalan lambat.
Pada tahun lalu, Netflix menghasilkan lebih dari $1,8 miliar dari pendapatan yang didukung iklan, yang menyumbang sekitar 5 persen dari total pendapatan mereka.
Dengan harapan bahwa pendapatan iklan akan berkembang pesat pada 2025, Netflix berharap bisnis ini dapat menjadi pendorong utama di masa depan.
Prospek Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Walaupun kedua perusahaan ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam laporan kuartal pertama mereka, ketidakpastian ekonomi yang dipengaruhi oleh tarif dan resesi global tetap menjadi tantangan.
Analis memperkirakan Netflix akan memperoleh pertumbuhan pendapatan 14 persen pada kuartal kedua, sedangkan Spotify diprediksi akan mendapatkan kenaikan sekitar 19 persen.
Netflix memiliki tujuan ambisius untuk menggandakan pendapatan perusahaan pada 2030 dan melipatgandakan pendapatan operasionalnya dalam waktu yang sama.
Namun, prospek jangka panjang mereka sangat bergantung pada daya beli konsumen yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca Juga:AS Memotong Aliran Chip AI ke China, Implikasi Besar untuk Masa Depan TeknologiTrump Lakukan Langkah Kontroversial, Nvidia dan AMD Terancam Kehilangan Pasar China
Jika konsumen mengurangi pengeluaran mereka karena resesi, hal ini bisa mempengaruhi pertumbuhan Netflix dan Spotify. (Sandy AW)
Sumber: WSJ