TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) memproyeksikan Taman Puri untuk dijadikan Skate Park. Hal ini guna mengakomodir para pecinta Roller Sport di Kota Tasikmalaya.
Berbagai jenis olahraga belum memiliki fasilitas atau sarana yang memadai di Kota Tasikmalaya. Termasuk kompleks Dadaha yang merupakan sport center di Kota Resik ini.
Kepala Disporabudpar Deddy Mulyana menerangkan bahwa pihaknya sudah merencanakan peningkatan produktivitas aset-aset yang ada di Dadaha. Salah satunya taman puri yang diproyeksikan menjadi skate park. “Lokasi itu akan dibikin jadi skate park,” ujarnya.
Baca Juga:Wali Kota Tasikmalaya Dituntut Membangun Komunikasi Lembaga, Bukan KeluargaKebijakan KDM Soal Penertiban Pungutan Sumbangan di Jalan Dinilai Terlalu Berat untuk Pemkot Tasikmalaya
Skate Park tersebut merupakan langkah dari pemerintah untuk mengakomodir olahraga beroda. Di mana saat ini pegiat olahraga tersebut masih kesulitan untuk mengekspresikan keterampilan dan hobinya. “Bisa skateboard, sepatu roda, BMX termasuk otopet,” terangnya.
Fasilitasi pegiat olahraga sendiri, kata Deddy, bisa meminimalisir kenakalan remaja yang menjadi salah satu persoalan kota. Karena ruang ekspresi anak muda menjadi lebih terwadahi. “Jadi pendorong aktivitas anak muda ke arah positif, yaitu melalui fasilitas olahraga,” katanya.
Bukan hanya menjadi sarana latihan, skate park yang direncanakan itu bisa jadi sarana event roller sport. Baik itu event lokal Kota Tasikmalaya, atau pun terbuka untuk pegiat dari daerah lain. “Lebih bagus kalau nantinya bisa bikin event yang mendatangkan peserta dari luar,” terangnya.
Tahun ini rencananya akan dibuat Detail Engineering Design (DED) dengan alokasi anggaran senilai Rp 49 juta. Untuk pembangunannya sendiri, tentunya akan dilakukan setelahnya dengan melihat alokasi anggaran di Pemkot. “DED-nya dulu, setelah itu baru ke langkah pembangunannya,” terangnya.
Selain skate park, Dispora juga memproyeksikan pembangunan lapangan sepak bola di Dadaha. Sehingga penggunaan lapang tidak selalu bergantung pada Stadion Wiradadaha.
Untuk lapangan sepak bola ini, DED sudah dikantongi tinggal menunggu proses pengalokasian anggaran pembangunan. Namun ada opsi mekanisme lain yakni dengan menggandeng investor untuk pembangunan dann pengelolaannya. (Rangga Jatnika)