RADARTASIK.ID – Nama Cesc Fabregas belakangan ini mencuat dalam rumor bursa pelatih Serie A dan disebut-sebut masuk dalam radar dua raksasa Italia, AC Milan dan AS Roma.
Namun, pelatih Como tersebut menegaskan bahwa ia belum dihubungi oleh kedua klub dan tetap fokus membesut timnya saat ini.
“Saya belum menerima panggilan dari siapa pun, saya ulangi—fokus saya hanya untuk Como,” tegas Fabregas dalam konferensi pers jelang laga melawan Lecce, Jumat (19/4) mendatang.
Baca Juga:Jurnalis Italia: Kegagalan Real Madrid Bukan Salah Ancelotti, Tapi Karena Ambisi Florentino PerezMaterazzi Yakin Inter Bisa Singkirkan Barcelona: Mereka Tim yang Sangat Muda
Spekulasi soal masa depan Fabregas muncul karena gaya kepelatihannya yang dinilai progresif dan membawa sentuhan modern.
Milan dan Roma dikabarkan mengapresiasi filosofi yang ia terapkan karena sudah dipastikan akan mengganti pelatih di musim depan.
Namun, keduanya juga sedang mempertimbangkan nama-nama pelatih yang lebih berpengalaman.
Ketertarikan atas Fabregas justru datang lebih nyata dari Jerman, dengan RB Leipzig disebut-sebut mulai memantau situasinya.
Fabregas saat ini masih terikat kontrak dengan Como hingga 2028, dan jika hengkang, klub milik pengusaha Indonesia itu berpeluang mendapat kompensasi finansial.
Fabregas sendiri sudah menegaskan bahwa enam laga terakhir musim ini akan menjadi ujian mental dan karakter bagi para pemain Como.
“Kami ingin naik level, dan ini harus menjadi mentalitas kami. Enam pertandingan terakhir ini penting, saya ingin melihat siapa yang benar-benar siap bertahan di sini tahun depan,” ujarnya dikutip dari Calciomercato.
Ia juga menyentil beberapa nama penting dalam skuadnya seperti Nico Paz dan Sergi Roberto.
Baca Juga:Intip Kekuatan dan Kelemahan Barcelona, Lawan Inter Milan di Semifinal Liga ChampionsGianluca Mancini Akui Dibenci Ranieri dan Hampir Ditabrak dengan Mobil oleh Asisten De Rossi
Fabregas memastikan Paz dinyatakan sudah pulih dan siap diturunkan menghadapi Lecce, sementara Sergi Roberto dipastikan mengakhiri musim lebih awal akibat cedera otot.
“Musim ini tidak mudah baginya, sekarang dia harus istirahat dan memulai lagi di bulan Juli,” jelasnya.
Fabregas tak menutupi tekanan besar yang ia alami musim ini karena Como sempat puasa kemenangan dalam sembilan pertandingan, situasi yang cukup menguras emosinya.
“Ya, saya sangat tegang. Setelah pertandingan hari Minggu, saya dipenuhi adrenalin. Ini musim yang sulit, saya tidak pernah benar-benar punya waktu untuk beristirahat. Tapi saya bersemangat, saya tidak ingin berhenti,” tuturnya.