RADARTASIK.ID – Pada minggu ini, langkah besar pemerintah Amerika Serikat terhadap pembatasan ekspor chip ke China telah mengguncang pasar semikonduktor global.
Pembatasan ini menandakan ketegasan pemerintah Presiden Donald Trump dalam mengatur pengaruh Amerika terhadap kemajuan kecerdasan buatan (AI) di China.
Dengan chip AI dari Nvidia dan AMD yang telah membantu mempercepat perkembangan teknologi di China, keputusan ini membawa dampak yang cukup signifikan, baik bagi perusahaan-perusahaan tersebut maupun industri semikonduktor secara keseluruhan.
Baca Juga:Penjualan di China Lesu, Hermes Fokus Dongkrak Pertumbuhan di AmerikaHermes Salip LVMH, Jadi Merek Mewah Termahal Dunia di Tengah Gejolak Ekonomi
Pembatasan Ekspor Chip ke China
Pada Rabu lalu, otoritas AS bergerak untuk menghentikan aliran miliaran dolar chip AI dari Nvidia dan Advanced Micro Devices (AMD) ke China.
Langkah ini muncul setelah keberhasilan mengejutkan startup AI China, DeepSeek, yang berhasil membangun model-model AI canggih meskipun menggunakan daya komputasi yang lebih rendah.
Hal ini memaksa pemerintah AS untuk lebih serius dalam membatasi akses China terhadap teknologi yang dianggap vital dalam pengembangan AI.
Kebijakan ini langsung berdampak pada pasar global, dengan saham Nvidia dan AMD masing-masing turun sekitar 7 persen.
Langkah ini juga menandakan berakhirnya masa di mana Nvidia dapat menghindari pembatasan ekspor dengan menyesuaikan chip mereka.
Meskipun dampak pembatasan ini hanya mempengaruhi sebagian kecil dari bisnis mereka, masa depan penjualan chip ke China tanpa hambatan kini menjadi tidak pasti.
Nvidia dan AMD, Tantangan Baru di China
Meskipun menghadapi pembatasan ini, CEO Nvidia, Jensen Huang, tetap mempertahankan pentingnya pasar China.
Baca Juga:Harga Produk Hermes Naik di AS, Strategi Baru Hadapi Tekanan Tarif GlobalSering Jatuh di Tikungan? Mungkin Kamu Belum Tahu Cara yang Benar
Dalam kunjungan Kamis, 17 April 2025, ke Beijing, Huang mengungkapkan betapa pentingnya pasar China bagi Nvidia.
”Pasar China sangat penting bagi kami,” ungkap Huang dalam sebuah video yang diposting oleh media pemerintah, mengenakan jas dan dasi alih-alih jaket kulitnya yang biasa, seperti dikutip WSJ.
Ia juga menekankan keunggulan teknis industri China yang sangat mengesankan.
Namun, pembatasan ekspor yang diterapkan oleh AS memberi dampak besar terhadap operasi Nvidia, yang terpaksa menyesuaikan strategi mereka.
Nvidia dan AMD tidak tinggal diam.
Nvidia, misalnya, berencana membangun superkomputer AI di Texas, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengembalikan produksi semikonduktor ke Amerika Serikat.