RADARTASIK.ID— Cedera tidak ada yang tahu sebelumnya. Itulah yang terjadi pada kiper modern Persib Teja Paku Alam.
Tangan Teja Paku Alam patah saat latihan Persib menjelang pertandingan.
Cedera patah tangan Teja Paku Alam terjadi saat persiapan Persib Bandung.
Saat itu Teja Paku Alam menjalani pemanasan. Namun tiba-tiba tanganya mengalami cedera.
Baca Juga:Bergetar di Hati, Update Teja Paku Alam di Persib Diungkap Pelatih Kiper Asal Brasil Luizinho PassosTeja Paku Alam, Kiper Modern Hengkang dari Persib Musim Depan Sinyalnya Menguat, Harga Transfernya Segini
Cedera patah tangan itu menjadi cedera paling parah dialami kiper Persib Teja Paku Alam.
Detik-detik Teja Paku Alam patah tangan diungkapkannya dalam Persib TV dalam edisi
Terpakasa atau Dipaksa? The Untold Story: Unexpected League – Episode 2.
Teja Paku Alam mengalami cedera patah tangan saat Persib bersiap menghadapi Liga 1 2022/2023.
Saat itu, Teja masih ingat tiba-tiba tangannya patah saat pemanasan.
Saat pemanasan dalam gim internal Persib, tepatnya di jeda 15 menit babak kedua.
Teja Paku Alam dan kiper Persib lainnya melakukan pemanasan lagi. Terlebih kiper modern Persib ini merasa tidak enak badan.
Dia pun mengingat detik-detik tanganya patah.
Saat itu dia menangkap bola dari atas. Namun terdengar suara, krek!
“Saya kaget,” ujar Teja Paku Alam saat itu.
Teja Paku Alam pun menepi. Dia sudah punya firasat buruk. Sepertinya terjadi sesuatu dengan tangannya.
Baca Juga:Demi Kebaikan Semuanya, Persib Kirim Pesan Serius ke Bali United Jelang Big Match di Stadion GBLACepat Cair, KUR BRI 2025 Tanpa Jaminan Bisa Rp100 Juta, Ini Syarat dan Simulasi Cicilan Per Bulan
Kiper yang dikontrak Persib hingga 2027 ini meminta izin kepada pelatih Persib Luizinho Passos untuk berhenti sejenak.
Dia merasakan tangannya ada yang aneh.
“Saya buka (sarung tangan), saya pencet-pencet,” ujar Teja.
Dia kaget. Saat dibuka sarung tangannya dan dipencet. Terdengar, krek…krek…krek!
Teja pun memanggil fisioterafi Persib Benidektus Adi Prianto.
Dia meminta bantuan Benidektus Adi Prianto memeriksa tangannya. Karena dia merasa ada yang aneh.
Dalam hatinya, Teja sudah merasakan firasat buruk.
“Kayaknya ada yang patah,” gumam Teja Paku Alam dalam hati.
Dia kemudian spontan bilang sekaligus bertanya kepada Beny, sapaan Benidektus Adi Prianto.
“Patah?” tanyanya.
Beny memeriksa tangan kiri Teja Paku Alam yang dikeluhkan patah itu.
Saat itu Beny tak menjawab pertanyaan Teja Paku Alam.