Harga Produk Hermes Naik di AS, Strategi Baru Hadapi Tekanan Tarif Global

Hermes
Tas merek Hermes. (Hermes/Instagram)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Hermes, merek mewah asal Prancis yang dikenal dengan tas Birkin-nya, bersiap menghadapi ketegangan dagang global dengan strategi yang cukup berani: menaikkan harga produknya di Amerika Serikat.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi dampak dari tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Presiden Amerika Serika, Donald Trump.

Meski belum merasakan efek langsung dari kebijakan tersebut, Hermes mencatat awal tahun 2025 yang cukup lambat di pasar AS dan tanpa pertumbuhan di Tiongkok, pasar penting lainnya.

Baca Juga:Sering Jatuh di Tikungan? Mungkin Kamu Belum Tahu Cara yang Benar8 Jenis Marka Jalan yang Wajib Diketahui Pengendara Indonesia

Secara keseluruhan, penjualan kuartal pertama Hermes tumbuh 7,2 persen—angka yang cukup solid, meski melambat dibandingkan kenaikan 18 persen di kuartal sebelumnya.

Fokus ke Pasar Amerika

Menurut Eric du Halgouet, eksekutif keuangan Hermes, kenaikan harga ini hanya berlaku di AS karena bertujuan menyeimbangkan beban tarif yang mulai membayangi.

Ia juga menyebut bahwa rendahnya ketersediaan stok turut memengaruhi performa di awal tahun, meski penjualan kembali membaik di bulan Maret dan berlanjut positif hingga awal April.

”Kami belum melihat dampak apa pun, tetapi kami tetap sangat konservatif,” ungkap Eric du Halgouet seperti dikutip WSJ.

Industri Mewah dalam Mode Bertahan

Situasi ini menggambarkan bagaimana bahkan merek-merek super premium pun harus menyesuaikan diri dengan ketidakpastian global.

Beberapa perusahaan memilih menaikkan harga, memangkas biaya, atau bahkan menahan rencana ekspansi karena belum jelasnya arah ekonomi dunia.

Namun, Hermes dinilai analis punya keunggulan dibanding kompetitor berkat kekuatan brand dan fleksibilitas dalam menetapkan harga.

Baca Juga:Danramil Cigugur Pangandaran dan Wartawan Radar Tasikmalaya Saling Memaafkan setelah Insiden di Desa CampakaLaba Bersih 2024 Capai Rp 1,3 Triliun, bank bjb Akan Bagikan Dividen 65,50 Persen

Mereka juga tetap tangguh di Tiongkok, meskipun banyak merek lain mulai kesulitan menjangkau konsumen kelas menengah yang lebih sensitif terhadap harga.

Laporan Keuangan dan Posisi Pasar

Hermes mencatatkan pendapatan 4,13 miliar euro (sekitar US$ 4,71 miliar) pada kuartal pertama, naik dari 3,805 miliar euro tahun lalu.

Meskipun sedikit di bawah perkiraan analis, Hermes tetap mencatatkan pertumbuhan di semua wilayah, termasuk Amerika.

Di saat yang sama, LVMH—kompetitor terbesar mereka—melaporkan penjualan yang lebih lemah dari perkiraan.

Hal ini membuat saham LVMH melemah, dan membuka jalan bagi Hermès untuk menjadi perusahaan barang mewah paling bernilai di dunia.

0 Komentar