Langkah-Langkah yang Ditempuh Nvidia
Meskipun menghadapi pembatasan yang ketat, CEO Nvidia, Jensen Huang, tetap menunjukkan komitmennya terhadap pasar China.
Pada kunjungannya ke Beijing, Kamis, 17 April 2025, Huang menyatakan bahwa pasar China sangat penting bagi Nvidia dan menilai keunggulan teknis industri China sangat mengesankan.
Namun, dalam pertemuan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa operasi Nvidia telah sangat terpengaruh oleh pembatasan ekspor yang baru diterapkan.
Baca Juga:Nvidia dan AMD Menghadapi Pembatasan Baru, Apa Dampaknya untuk Pasar Semikonduktor Global?Penjualan di China Lesu, Hermes Fokus Dongkrak Pertumbuhan di Amerika
Selain itu, Nvidia berencana membangun superkomputer AI di Texas, yang juga sejalan dengan kebijakan Presiden AS untuk membawa kembali produksi semikonduktor ke tanah Amerika.
Meskipun ini merupakan langkah untuk mendukung inisiatif nasional, hal tersebut menunjukkan bagaimana persaingan dalam bidang teknologi kini semakin ketat antara AS dan China.
Mengapa Pembatasan Ini Berisiko Mengganggu Industri AI Global?
Pembatasan ekspor chip ini tidak hanya berdampak pada Nvidia dan AMD, tetapi juga pada ekosistem teknologi global secara keseluruhan.
China, yang berfokus pada pengembangan AI sebagai salah satu pilar utama dalam strategi teknologi negaranya, kini harus menghadapi kenyataan bahwa akses ke chip canggih yang dibutuhkan untuk pengembangan model-model AI terhambat.
Ini bisa memperlambat kemajuan AI di China, yang selama ini sangat bergantung pada teknologi semikonduktor canggih dari AS.
Lebih jauh lagi, meskipun China berusaha mempercepat pengembangan chip buatan dalam negeri, hal ini tidak akan mudah.
Proses pengembangan dan produksi semikonduktor berkualitas tinggi membutuhkan waktu, sumber daya, dan teknologi yang sulit dipenuhi dalam waktu singkat.
Baca Juga:Hermes Salip LVMH, Jadi Merek Mewah Termahal Dunia di Tengah Gejolak EkonomiHarga Produk Hermes Naik di AS, Strategi Baru Hadapi Tekanan Tarif Global
Sementara itu, industri semikonduktor AS, dengan perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, tetap menjadi pemain dominan dalam pasar chip AI global.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Ke depan, pembatasan ekspor ini akan memaksa China untuk mempercepat pengembangan teknologi semikonduktor domestik.
Penyedia layanan cloud China, misalnya, yang awalnya berencana untuk memperoleh 50 persen dari akselerator AI pada 2025 menggunakan chip H20, kini mungkin akan beralih sepenuhnya ke solusi lokal.
Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan untuk chip buatan China, yang dapat mengurangi ketergantungan pada teknologi AS.
Namun, langkah ini juga dapat memperburuk ketegangan antara AS dan China dalam bidang teknologi.