BANJAR, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar tengah menyelesaikan realokasi efisiensi anggaran sesuai Inpres Prabowo Subianto. Itu dikatakan Sekda Kota Banjar H Soni Harison.
Dia mengatakan, sebetulnya efisiensi anggaran bukan menghilangkan kegiatan, tapi secara umum untuk mempercepat target-target visi misi kepala daerah.
“Dalam penerjemahannya itu juga harus ada irisan dengan program dari gubernur dengan Jabar Istimewanya, dengan program presiden dengan Asta Citanya,” ucapnya, Selasa 15 April 2025.
Baca Juga:Pelajar Terjerumus Narkoba di Kota Banjar Jadi Perhatian, FPPP Pesan Hal IniDi Kota Banjar, Tak Hanya Larangan Siswa Membawa Kendaraan ke Sekolah, Tapi Dilarang Juga Bawa Ini
Kata dia, realokasi anggaran dialihkan ke 7 prioritas, yakni bidang pendidikan, bidang kesehatan, infrastruktur dan sanitasi, otimalisasi penanganan inflasi.
Kemudian, stabilitas harga makanan dan minuman, penyediaan cadangan pangan dan prioritas lain yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, efisiensi anggaran Pemkot Banjar sebesar Rp 15,3 miliar dari potensi sekitar Rp 21 miliar. Kata dia, ada beberapa yang tidak bisa diefisiensi.
“Jadi kenapa hanya segitu? Karena ada beberapa sumber anggaran yang tidak bisa diefisiensi dan sudah ditetapkan, khususnya untuk DAK dan lainnya,” katanya.
Menurutnya, perjalanan dinas dipotong sebesar 50 persen. Kegiatan lainnya juga diefesiensi, seperti honor narasumber dihilangkan.
Meski dilakukan efisiensi anggaran, namun tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
“Standar pelayanan minimum yang harus dilaksanakan oleh pemkot, justru itu saya prioritaskan,” ujarnya. (Anto Sugiarto)