RADARTASIK.ID – Mantan pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti, mengungkapkan kekagumannya terhadap mantan anak asuhnya Filippo Inzaghi.
Dalam wawancara dengan RSI bersama Armando Ceroni, Ancelotti menyebut bahwa tidak ada pemain lain yang mampu membaca situasi dan melakukan pergerakan seperti Inzaghi.
“Ketika Anda punya pemain yang sudah mencetak 50 gol di kompetisi, lalu Anda bandingkan dengan pemain muda seperti Gilardino yang secara teknis lebih baik tapi baru mencetak 2-3 gol, saya percaya pada statistik,” kata Ancelotti mengenang duel perempat final antara AC Milan melawan Bayern Munchen.
Baca Juga:Serhou Guirassy, Top Skor Liga Champions yang Jadi Penyesalan Terbesar AC MilanBikin Frustasi Striker Aston Villa, Mantan Kapten AC Milan Bawa PSG Lolos ke Semifinal Liga Champions
“Inzaghi mungkin tidak 100% fit, tapi energi dan pengalamannya membuat perbedaan,” lanjutnya.
Soal gaya bermain Inzaghi yang sering dikaitkan dengan offside, Ancelotti justru menilai itu sebagai bukti kecerdasannya di lapangan.
“Secara teknis dia buruk, ya. Tapi dia punya bakat hebat dalam membaca permainan dan membuat gerakan yang tidak mampu dilakukan pemain lain,” ujarnya.
“Dia tahu ke mana bola akan datang. Dari 300 lebih golnya, mungkin hanya 10% yang dicetak dengan lebih dari satu sentuhan,” tambahnya.
Ia juga menyinggung gol Inzaghi di final Liga Champions 2007 melawan Liverpool yang dianggapnya sebagai sebuah keberuntungan.
“Kalau soal gol pertama dari tendangan bebas Pirlo, saya bisa bilang itu hasil latihan. Tapi sebenarnya tidak,” ucapnya sambil tertawa.
“Tapi gol kedua, assist dari Kaká, itu memang sudah dilatih,” ungkapnya.
Baca Juga:Siapa Luca Lucci, Pemimpin Curva Sud yang Razia Pemain AC Milan Jika Kelayapan di DiskotekJamu Bayern Munchen di San Siro, Daniele Adani Yakin Pemain Inter Sudah Siap Rebut Liga Champions
Masa Depan Ancelotti di Madrid Terancam, Klopp Masuk Radar
Sementara itu, masa depan Carlo Ancelotti di Real Madrid kembali menjadi perbincangan usai kekalahan telak 0-3 dari Arsenal di leg pertama perempat final Liga Champions.
Ancelotti kini harus berjuang di tiga kompetisi tersisa: Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey. Dua yang pertama menjadi penentu nasibnya.
Jika gagal membalikkan keadaan melawan Arsenal dan mengejar Barcelona di liga, bukan tak mungkin kiprahnya di Bernabeu berakhir lebih cepat.
Nama Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen, santer disebut sebagai calon pengganti. Namun belakangan ini, Jurgen Klopp juga masuk dalam radar Madrid.