TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengguna yang kerap melintas di Jalan RE Djaelani tampaknya tak bisa berharap jalur tersebut mulus dalam waktu dekat. Pasalnya, Pemkot belum mengalokasikan anggaran untuk melakukan perbaikan untuk jalan tersebut.
Seperti diketahui infrastruktur Jalan RE Djaelani Kecamatan Cihideung saat ini dalam kondisi rusak. Para pengendara tidak bisa melintas dengan nyaman karena harus menghindari atau melindas permukaan jalan yang banyak lubangnya.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya Hery Nugraha mengakui kondisi itu. Namun dia membantah soal adanya jalan itu belum lama diperbaiki. “Sudah lama belum ada perbaikan,” ungkapnya saat dihubungi Radar, Senin (14/4/2025).
Baca Juga:Atensi Untuk Viman-Diky dari H Amir Mahpud, Jangan Ada Calo Jabatan dan Proyek di Kota TasikmalayaWali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi “Disentil” Dewan Saat Rapat Paripurna
Soal rencana perbaikan, pihaknya belum bisa menjanjikan karena kerusakan di jalan tersebut tidak akan efektif jika hanya penambalan saja. Perlu dilakukan pelapisan ulang aspal hotmix untuk membuat jalan tersebut kembali bagus. “Terlalu banyak lubangnya, jadi tidak akan efektif kalau dengan penambalan,” terangnya.
Sementara, anggaran untuk perbaikan tersebut tidak dialokasikan pada APBD tahun 2025. Maka dari itu dia belum bisa memastikan kapan perbaikan bisa direalisasikan. “Kita akan coba ajukan di anggaran perubahan (2025),” tuturnya.
Ketika memang tidak memungkinkan alokasi di anggaran perubahan, maka tentunya waktu tunggu perbaikan akan lebih lama lagi. Pasalnya opsi keduanya yakni di penganggaran APBD 2026. “Kalau tidak di anggaran perubahan mudah-mudahan tahun depan,” katanya.
Diakuinya bahwa Jalan RE Djaelani merupakan salah satu jalur aktif yang banyak digunakan oleh masyarakat. Dari mulai aktivitas ekonomi, akses pendidikan dan keperluan publik lainnya. “Ya kita juga memikirkan kebutuhan ini, tapi anggarannya belum memungkinkan,” katanya.
Disebutkan Hery, di tahun 2025 ini alokasi pemeliharaan untuk jalan ada di angka Rp 3 miliar. Nilainya masih jauh dari kata ideal di mana kebutuhan perbaikan jalan di Kota Tasikmalaya sekitar lima kali lipat dari angka tersebut. “Idealnya sekitar Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar,” terangnya.
Sebelumnya, Salah seorang pedagang di lokasi, Fikri Firdaus menerangkan bahwa perbaikan jalan tersebut belum lama dilakukan. Namun ternyata tidak bertahan lama karena faktanya sudah rusak kembali. “Paling baru dua bulan, sebelum puasa tapi sudah begini lagi,” ucapnya.