TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasca perayaan Idulfitri 1446 H, volume sampah di Kota Tasikmalaya melonjak hingga mencapai sekitar 400 ton per hari.
Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat selama masa libur Lebaran. Ironisnya, peningkatan produksi sampah tersebut tidak sejalan dengan kenaikan pendapatan dari retribusi sampah, yang justru stagnan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, menyebut total capaian retribusi sampah pada triwulan pertama tahun 2025 hanya sebesar Rp405.122.000.
Baca Juga:Timses Minta Viman-Diky Merampingkan Dinas untuk Penghematan Anggaran!Hanya di Tasikmalaya, Bupati Polisikan Wakil Bupati, Netizen: Kumaha Nasib Rakyat!
“Volume sampahnya meningkat tapi tidak signifikan dengan retribusinya,” ujar Feri.
Ia menambahkan, sistem retribusi saat ini belum mempertimbangkan volume sampah, khususnya di sektor pemukiman.
“Pemukiman mau sebanyak apapun sampahnya, tetap Rp 5000 per bulan. Berapapun volumenya, karena hitungannya bukan kubikasi. Beda sama parkir,” jelasnya.
Sampah Penuhi Sungai
Tak hanya menumpuk di TPS, belakangan sampah juga ramai ditemukan di aliran sungai-sungai kota. Kondisi ini menyebabkan penyumbatan saluran air hingga menimbulkan genangan saat hujan deras. Salah satu lokasi yang terdampak adalah Kampung Bantargedang, RT 4 RW 2, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari.
Warga setempat menyampaikan bahwa sampah kerap menumpuk di aliran sungai yang melintasi wilayahnya, bahkan jembatan di titik tersebut kini sudah amblas.
“Warga di sini rutin gotong-royong setiap pekan untuk bersihin sampah di sungai, tapi kami juga butuh pendampingan dari pemerintah. Supaya gerakan bersih-bersih ini terarah dan ada dampaknya yang jelas,” ungkap Rian.
Untuk merespons situasi ini, DLH meningkatkan intensitas pengangkutan sampah dengan menerapkan sistem lembur bagi petugas kebersihan. Namun, keterbatasan armada masih menjadi tantangan besar. Dari 40 unit armada pengangkut yang tersedia, hanya 25 unit yang masih dalam kondisi baik.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Luncurkan Program “Nyaah Ka Sepuh” untuk Bantu Para LansiaKang Dedi Mulyadi Sebut Cecep-Asep Bakal Nyaah ka Rakyat Kabupaten Tasikmalaya!
Di tengah kondisi tersebut, Pemkot Tasikmalaya mendorong peran aktif masyarakat melalui gerakan Biasainbersih, Kota Tasik Resik. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, menyebut partisipasi warga sangat membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan meningkatnya kesadaran kolektif serta perbaikan sistem pengelolaan, Feri berharapp persoalan sampah di Kota Tasikmalaya bisa segera teratasi. Namun, ke depan, menurut Rian, evaluasi sistem retribusi yang lebih adil dan berbasis volume sampah tetap diperlukan. (Ayu Sabrina)