TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemaparan Rancangan Awal RPJMD Kota Tasikmalaya 2025–2029 pada Senin, 14 April 2025, diwarnai sorotan tajam dari para anggota DPRD.
Salah satu pemicu utama diskusi panas itu datang dari sosok muda berusia 26 tahun yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi PPP, Riko Restu Wijaya.
Riko, politisi muda kelahiran Tasikmalaya pada 24 September 1999, merupakan anak bungsu dari H Jani Wijaya, mantan Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya, sekaligus adik kandung dari Eki Wijaya.
Baca Juga:Timses Minta Viman-Diky Merampingkan Dinas untuk Penghematan Anggaran!Hanya di Tasikmalaya, Bupati Polisikan Wakil Bupati, Netizen: Kumaha Nasib Rakyat!
Ia mencuri perhatian dalam forum yang dihadiri pejabat eksekutif, legislatif, tokoh masyarakat, serta unsur Forkopimda, dengan interupsi yang menyinggung lemahnya komunikasi Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan dengan DPRD.
“Kita khawatir jargon Tasik Maju, Harapan Baru menjadi Tasik Maju, Harapan Palsu tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” tegasnya, yang langsung membuat suasana ruang sidang sejenak hening.
Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Kota Tasikmalaya itu menilai, RPJMD adalah arah besar pembangunan daerah, yang seharusnya disusun secara kolaboratif.
Ia menyebut Viman pernah berjanji untuk duduk bersama legislatif sebelum dilantik, namun hingga kini belum juga terealisasi.
“Dan ini belum direalisasikan, kita ingin memberikan ide dan gagasan,” ucap Riko.
Ia juga mengkritik bahwa dalam pemaparan rancangan awal RPJMD, Wali Kota menyatakan pentingnya kolaborasi, tetapi dalam praktiknya tidak membuka ruang diskusi dengan DPRD.
“Faktanya Pak Wali Viman tidak memberikan ruang diskusi dalam menyusun dokumen tersebut,” ujarnya.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Luncurkan Program “Nyaah Ka Sepuh” untuk Bantu Para LansiaKang Dedi Mulyadi Sebut Cecep-Asep Bakal Nyaah ka Rakyat Kabupaten Tasikmalaya!
Riko menambahkan, tanpa komunikasi politik yang baik, visi besar dalam RPJMD akan sulit diwujudkan.
Terlebih, APBD Kota Tasikmalaya hanya sekitar Rp1,7 triliun per tahun. “Karena kita percuma RPJMD membahas program-program tapi anggarannya dari mana dan tidak ada,” lanjutnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD H Heri Ahmadi menyatakan anggaran sebesar itu tidak akan cukup untuk merealisasikan program-program besar.
“Ya itu jelas tidak akan cukup, belanja pegawai saja berapa,” katanya, sambil mendorong Pemkot untuk menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Menanggapi kritik tersebut, Wali Kota Viman menyatakan bahwa komunikasi dengan fraksi-fraksi DPRD memang direncanakan, hanya belum menemukan waktu yang tepat.