BANJAR, RADARTASIK.ID – Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FPPP) Kota Banjar prihatin terhadap tiga pelajar terjerumus narkoba di Kota Banjar.
“Jujur sangat miris dan prihatin. Tapi disamping itu kami bisa memprediksikan itu semua, karena beberapa bulan ke belakang sering kenakalan-kenakalan remaja,” ucap Ketua FPPP Kota Banjar Dicky Agustaf, Selasa 15 April 2025.
Kata dia, pelajar terjerumus narkoba terjadi seiring penurunan budaya gotong royong di dunia pendidikan khususnya. Karena masalah pendidikan adalah masalah bersama.
Baca Juga:10 Orang Diciduk Dalam Kasus Narkoba di Kota Banjar, 3 Masih PelajarDi Kota Banjar, Tak Hanya Larangan Siswa Membawa Kendaraan ke Sekolah, Tapi Dilarang Juga Bawa Ini
Dia menilai budaya gotong royong dalam dunia pendidikan seolah sudah hilang, sehingga masyarakat sekitar acuh tak acuh terhadap generasi muda penerus bangsa.
“Dulu kita waktu masih sekolah, sering diingatkan oleh pemilik warung (kantin) cepat masuk belajar. Itu salah satu kepedulian bentuk gotong royong. Tapi sekarang jauh berbeda, mereka senang dengan banyak pelajar yang nongkrong di warungnya,” jelasnya.
Pihaknya mengajak mencoba sistem pentahelix dalam dunia pendidikan di Kota Banjar.
Tidak hanya melibatkan guru dan peserta didik, melainkan semua stakeholder terkait, seperti pemerintah, masyarakat, akademisi, wirausaha, pengusaha, APH, media massa hingga LSM atau ormas.
Pihaknya menyarankan, bagaimana cara mengembalikan budaya gotong royong dalam dunia pendidikan yang telah hilang tersebut kembali dilakukan.
“Kita rangkul semua stakeholder terkait tersebut, karena ini semua yang bisa mengembalikan kualitas pendidikan. Mohon maaf,” tegasnya.
Lanjut dia, ketika anak atau pelajar tersandung masalah hanya sebatas diberi arahan, mediasi tanpa adanya efek jera, tapi akar permasalahan kenakalan remaja saat ini belum terpecahkan.
Baca Juga:Penertiban Juru Parkir Liar di Kota Banjar Harus Berlanjut, Jangan Hanya Saat Ada KeluhanSoal Pengelolaan Sampah di Kota Banjar, Dewan Minta MoU Kamisama dengan Pemkot Ditindaklanjuti
Maka perlu ditarik benang merahnya, dimana akar permasalahan kenakalan-kenakalan remaja yang sering terjadi di Kota Banjar supaya bisa dicegah.
Pihaknya mengajak pemangku kebijakan dan stakeholder lainnya mengadakan pertemuan, bersama-sama membentuk suatu sistem untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Banjar.
“Jujur, kalau masih seperti ini kasihan. Karena anak-anak (mereka) sebagai penerus bangsa ke depan sehingga harus diselamatkan,” ujarnya.
Dia pun berharap kejadian ini menjadi yang terakhir. Ke depannya tidak terulang kembali demi menyelamatkan generasi muda penerus bangsa.
Diberitakan sebelumnya, Satres Narkoba Polres Banjar mengungkap kasus tindak pidana Narkoba. Pengungkapan dimulai 3 hingga 13 April 2025 di Kecamatan Langensari, Kota Banjar.