Apple, misalnya, mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen, dan Dell Technologies meraih kenaikan 4 persen.
Selain itu, sektor otomotif juga mencatatkan keuntungan besar setelah Trump mengindikasikan kemungkinan penangguhan tarif berikutnya untuk industri otomotif.
General Motors dan Ford Motor, dua raksasa otomotif AS, naik masing-masing sebesar 3,5 persen dan 4,1 persen.
Baca Juga:Melunak Lagi, Donald Trump Pertimbangkan Menangguhkan Tarif MobilPrediksi Real Madrid vs Arsenal di Liga Champions 2025: Los Blancos Harus Comeback seperti Lawan Derby County
Namun, meskipun pasar merespons positif, kelegaan yang terjadi dapat bersifat sementara.
Peluncuran tarif oleh Trump sejauh ini penuh dengan ketidakpastian dan perubahan mendadak.
Pejabat pemerintah AS juga mengonfirmasi bahwa pembebasan tarif untuk elektronik ini hanya berlaku sementara, menambah tingkat ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dan konsumen yang mencoba membuat perencanaan jangka panjang.
Ketidakpastian ini tercermin dalam pergerakan pasar yang cukup fluktuatif, di mana investor kesulitan mengikuti langkah-langkah tarif yang diambil oleh Trump.
Di sisi lain, pasar obligasi menunjukkan tanda-tanda ketenangan setelah periode volatilitas yang tinggi pada minggu sebelumnya.
Imbal hasil obligasi AS biasanya turun ketika ketakutan melanda pasar, namun minggu lalu imbal hasil obligasi Treasury justru naik tajam, sementara nilai dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa para investor mungkin mulai mencari alternatif investasi selain AS selama periode ketegangan global.
Baca Juga:Prediksi Inter vs Bayern Munchen di Liga Champions 2025: Nerazzurri Berpeluang Besar ke SemifinalPasar Saham Asia Menguat di Tengah Meredanya Ketegangan Dagang dan Kinerja Positif Wall Street
Kebijakan Trump yang mengumumkan jeda 90 hari pada beberapa tarifnya juga berkontribusi pada stabilisasi pasar.
Menurut pengumuman Trump, kebijakan ini bertujuan untuk meredakan kecemasan para investor di pasar obligasi.
Imbal hasil obligasi 10 tahun AS kembali turun ke level 4,35 persen, setelah sebelumnya sempat melonjak pada akhir pekan.
Di sisi lain, pasar minyak juga menunjukkan pergerakan positif. Harga minyak mentah AS naik 17 sen menjadi $61,70 per barel, sementara Brent, standar internasional, naik 16 sen menjadi $65,04 per barel.
Dolar AS juga menunjukkan sedikit kenaikan terhadap yen Jepang, dengan nilai tukar mencapai 143,14 yen per dolar.
Secara keseluruhan, meskipun pasar menunjukkan kenaikan yang stabil, ketidakpastian masih menyelimuti perekonomian global.
Kebijakan yang diambil oleh Trump mengenai tarif elektronik dan ketegangan di pasar obligasi menunjukkan betapa volatilnya situasi ekonomi saat ini, yang mempengaruhi keputusan investasi di seluruh dunia. (Sandy AW)