Soal gaya kepemimpinan, Palah menegaskan akan mengedepankan musyawarah.
“Pimpinan itu bukan berjalan sendiri. Saya percaya hasil kebijakan terbaik lahir dari mendengar semua pihak,” ungkapnya.
Ia berharap, kontestasi pemilihan Ketua PGRI tidak menyerupai politik praktis. Sebab, organisasi ini merupakan wadah para intelektual, pengajar yang harus memberi contoh dan tuntunan.
“Ini organisasi profesi, bukan partai politik. Semua calon pasti punya niat baik untuk memajukan pendidikan. Jadi, mari bareng-bareng kita jaga marwah organisasi ini lewat proses dan mekanisme pemilihan yang sehat,” tandasnya. (Firgiawan)