Juventus, Inter, dan AS Roma Jadi Klub Serie A Paling Boros Bayar Komisi Agen

Serie A
Ilustrasi logo Serie A Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Juventus, Inter Milan, dan AS Roma tercatat sebagai tiga klub Serie A paling boros dalam membayar komisi kepada agen pemain sepanjang satu dekade terakhir.

Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Calcio e Finanza yang merujuk data resmi FIGC.

Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa para agen telah mengantongi lebih dari 7 persen dari total pendapatan bersih klub-klub Serie A selama sepuluh tahun terakhir.

Baca Juga:Rating Pemain Udinese vs AC Milan: Leao dan Reijnders Hidupkan Asa Rossoneri ke EropaFabio Capello Doakan Inter Raih Treble Winners, Sindir Manajer Milan dan Juventus Tak Punya Visi yang Jelas

Puncaknya terjadi pada 2024, ketika klub-klub elite Italia mengeluarkan lebih dari 226 juta euro hanya untuk membayar jasa agen, naik sekitar 2,7 persen dibandingkan tahun 2023.

Jumlah ini mencakup biaya transfer, pembaruan kontrak, hingga perpanjangan kerja sama. Jika dirata-rata, setiap klub menghabiskan sekitar 11,3 juta euro sepanjang tahun 2024.

Juventus Paling Boros

Di tahun 2024, Juventus memimpin daftar pengeluaran dengan total 33,9 juta euro, disusul Inter Milan (24,7 juta), Napoli (18,2 juta), AS Roma (17,1 juta), dan AC Milan (15,3 juta).

Kelima klub ini menyumbang 48 persen dari total pembayaran kepada agen di Serie A.

Namun jika dihitung sejak 2015—tahun pertama FIGC mulai membuka data pembayaran agen—Juventus tetap berada di puncak dengan total pengeluaran 327,4 juta euro (setara 18 persen dari total nasional).

Inter menempati posisi kedua dengan 215,6 juta (12,4 persen), lalu Roma 182,6 juta (10,5 persen), Milan 149,8 juta (8,6 persen), dan Napoli 104,9 juta (6 persen).

Secara keseluruhan, klub-klub Serie A telah mengeluarkan 1,73 miliar euro kepada agen sejak 2015.

Baca Juga:Legenda Juventus Heran AC Milan Singkirkan Paolo Maldini: “Klub Besar Butuh Manajer Hebat"Lazio vs AS Roma: Derby della Capitale Terakhir Claudio Ranieri

Menariknya, besarnya komisi agen semakin mencolok jika dibandingkan dengan pendapatan bersih klub.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Serie A menghasilkan omzet bersih sekitar 24,1 miliar euro (atau 30,4 miliar jika dihitung termasuk keuntungan modal).

Artinya, pembayaran ke agen menyedot sekitar 7,2 persen dari pendapatan bersih klub, dan 5,7 persen dari total omzet.

Rekor di Tahun 2016

Musim dengan beban agen terbesar secara persentase adalah 2016, ketika biaya komisi menyentuh 9,5 persen dari pendapatan bersih klub, atau 8 persen jika termasuk keuntungan modal.

Untuk 2024, biaya komisi tercatat setara 7,5 persen dari pendapatan bersih, dan 5,97 persen dari omzet total—masih di atas rata-rata tahunan.

Beban pembayaran kepada agen di Serie A justru lebih tinggi secara proporsional dibanding Premier League.

0 Komentar