Untuk menghindari tarif tinggi tersebut, Apple telah meningkatkan produksi di India dan baru-baru ini mengirimkan 600 ton iPhone ke AS, yang mencakup hingga 1,5 juta unit.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak dari tarif yang diberlakukan oleh Trump.
Di sisi lain, Trump juga berjanji untuk menurunkan harga barang-barang yang dipicu oleh inflasi, meskipun kebijakan tarif yang diterapkan tetap menjadi inti dari agenda ekonominya.
Baca Juga:Tak Gentar Digugat Kylian Mbappe, PSG Siap Tempuh Jalur Hukum, Jalan Damai Juga OkeDipercaya Real Madrid Tapi Belum Membuktikan Diri, Apa yang Terjadi dengan Camavinga?
Namun, kebijakan tarif timbal balik ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi resesi ekonomi AS dan mendapat kritik dari beberapa anggota Partai Republik, yang khawatir tarif tinggi dapat merugikan ekonomi menjelang pemilu paruh waktu.
Trump menunda kenaikan tarif untuk 57 mitra dagang dan Uni Eropa, tetapi sebagian besar negara masih dikenakan tarif 10 persen saat mereka berusaha merundingkan kesepakatan perdagangan.
Meskipun pasar keuangan kembali mengalami gejolak setelah China mencocokkan kenaikan tarif terbaru Trump menjadi 125 persen, saham AS berakhir dengan kenaikan di akhir pekan yang volatile.
Sementara itu, emas mencatatkan harga tertinggi sepanjang sesi dan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun meningkat signifikan, menandakan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. (Sandy AW)
Sumber: Reuters